TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini nan mendapat perhatian pembaca adalah mengenai Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi membeli sapi untuk disembelih pada seremoni Idul Adha 1445 Hijriah dari seorang polisi di Bantul. Harga sapi tersebut mencapai Rp 100 juta.
Berita lain nan juga banyak dibaca adalah tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) nan menemukan sejumlah persoalan atas pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Hal tersebut terdapat pada Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2023.
Lalu buletin mengenai Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), organisasi pembelaan di lingkaran Nahdlatul Ulama (NU), nan menilai sikap Pengurus Besar NU (PBNU) nan menyambut hangat konsesi tambang patut dicurigai. Sebab, menurut FNKSDA, banyak nahdliyin di akar rumput justru menjadi korban upaya tambang.
Kemudian buletin tentang seorang advokat dan pengajar non-PNS, Rega Felix, nan menggugat Undang-Undang Mineral dan Batu Bara alias UU Minerba ke Mahkamah Konstitusi (MK). Hal ini buntut kebijakan pemerintah memberikan izin upaya pertambangan unik (IUPK) ke organisasi kemasyarakatan alias ormas keagamaan.
Berikut rangkuman buletin terkini Tempo.co:
- Sapi Milik Polisi Bantul Dibeli Jokowi Rp 100 Juta untuk Idul Adha
Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi membeli sapi untuk disembelih pada seremoni Idul Adha 1445 Hijriah dari peternak sapi di wilayah Pedukuhan Depok Kelurahan Wonolelo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Dari tiga sapi nan kami ajukan untuk masuk seleksi sebagai hewan kurban presiden, rupanya salah satu sapi kami terpilih dan dikehendaki Pak Jokowi untuk hewan kurban," kata peternak sapi Zuli Nuryanto saat ditemui di kandang ternak di Wonolelo, Pleret, Bantul, Minggu, 9 Juni 2024.
Menurut dia, sapi miliknya nan dipilih orang nomor satu di Indonesia melalui Sekretariat Kepresidenan Kementerian Sekretariat Negara tersebut jenisnya sapi PO (Peranakan Ongole), dengan berat hidup nyaris satu ton, alias tepatnya 934 kilogram.
Dia mengatakan sapi miliknya nan dipilih Kepala Negara tersebut merupakan satu dari 10 sapi dari peternak Kabupaten Bantul nan didaftarkan ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul untuk diseleksi tim dari Pemda DIY dan pemerintah pusat di Sekretariat Kepresidenan RI.
"Jadi memang setiap tahun itu dari Bantul menginventarisasi sapi sapi besar, sapi sapi sehat nan ada di Bantul, kemudian kami ajukan tiga sapi sebagai perwakilan Bantul, jika totalnya di seluruh Bantul ada 10 sapi, dan rupanya sapi saya terpilih," katanya.
Berita komplit bisa dibaca di sini.
- 1
- 2
- 3
- 4
- Selanjutnya