Terlalu Banyak Istilah untuk Kemiskinan Agar Enak Didengar, Prabowo Subianto: Miskin Ya Miskin

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengatakan saat ini ada banyak istilah-istilah nan digunakan untuk menjelaskan kemiskinan. Menurutnya, orang-orang terlalu pandai untuk mencari-cari istilah baru untuk menjelaskan kemiskinan. "Mbok ya kita miskin, ya (bilang) miskin," ujar Prabowo dalam aktivitas Forum Sinergitas Legislator PKB pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Istilah-istilah ini, menurutnya, hanya bermaksud membikin kemiskinan lebih lezat didengar. Ia mencontohkan  istilah seperti pra-sejahtera juga aspiring middle class. Keduanya, kata Prabowo, artinya sama-sama miskin. 

"Istilah ilmiahnya itu, aspiring middle class. Dia aspire, dia berambisi ke tingkat menengah. Apa artinya jika dia berambisi ke tingkat menengah, berfaedah dia belum ke tingkat menengah kan? Berarti dia miskin," ucap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. 

Prabowo mengatakan, hingga saat ini kemiskinan tetap banyak terjadi di Indonesia. Menurutnya, seorang pemimpin kudu berani memandang realita pahit soal kemiskinan di Indonesia. Pemimpin juga kudu berani mengambil tanggung jawab mengatasi persoalan tersebut. "Kita sebagai pemimpin, kita berani lihat itu. Kita berani lihat kesulitan, gimana (cara) kita atasi (kemiskinan)," ujarnya. 

Iklan

Berdasarkan info dari Badan Pusat Statistik (BPS), per Maret 2024 jumlah masyarakat miskin mencapai 25,22 juta orang alias sama dengan 9,03 persen. Sedangkan garis kemiskinan nan ditetapkan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 582.932 per kapita per bulan.

Pilihan editor: Prabowo Pegang Data Ratusan Perusahaan Nakal nan Buat Penerimaan Negara Bocor

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis