Terpopuler Bisnis: Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otorita Swiss, Lowongan Kerja di BUMN

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan upaya sepanjang Rabu, 10 Oktober 2024 dimulai dengan CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, dan Anie Hashim Djojohadikusumo, diduga mengemplang pajak saat mereka tinggal selama lebih dari tujuh tahun di Swiss sejak akhir 1990-an.

Kemudian info lowongan kerja di BUMN dengan tenggat pendaftaran 15 Oktober 2024. Ada juga buletin tentang animo penjualan kaos "Korban Mulyono" melonjak menjelang Presiden Joko Widodo alias Jokowi pension.

Selain itu buletin tentang Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengantongi nama menteri nan bakal memimpin Badan Penerimaan Negara. Serta info bahwa komposisi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran bakal diumumkan saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024. Berikut adalah  ringkasan dari kelima buletin tersebut:

1. Terlilit Utang Pajak Rp2,4 Triliun, Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, dan Anie Hashim Djojohadikusumo, diduga mengemplang pajak saat mereka tinggal selama lebih dari tujuh tahun di Swiss sejak akhir 1990-an. Per April 2024, pasangan suami istri ini bersama-sama menanggung utang pajak sebesar US$154 juta alias setara Rp 2,4 triliun.

Kabar ini pertama kali disampaikan media lokal Swiss, Gotham City, beberapa waktu lalu. Dalam laporan itu, Mahkamah Agung Federal Swiss pada 3 September 2024 disebut memutuskan otoritas di Jenewa berkuasa menyita rekening bank nan dimiliki adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto itu. Langkh ini bermaksud menutup tunggakan pajak Hashim dan istri selama puluhan tahun.

Rekening itu diperkirakan berisi nominal dengan total sekitar US$ 500 ribu alias setara Rp7,8 miliar. Dana nan disimpan dalam rekening tersebut, menurut arsip pengadilan, berasal dari kekayaan pribadi dan family Hashim. Hashim dan istri membuka rekening itu sejak akhir 2001 alias awal 2002.

Baca buletin selengkapnya di sini.

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • Selanjutnya
Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis