Jakarta, CNN Indonesia --
Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan sukses menemukan Arfan Mias Ramadhan (9) dalam kondisi meninggal bumi setelah hanyut terseret arus selokan saat main hujan, Minggu kemarin.
Jasad Arfan ditemukan di perumahan Bukit Pamulang Indah, Senin (27/10). Jasadnya tersangkut sampah ranting pohon di gorong-gorong sepanjang 50 meter.
"Korban tenggelam di dasar bawah tumpukan sampah ranting," kata Untung Purwanto, Satgas BPBD Kota Tangsel di rumah duka, Senin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untung menuturkan saat pencarian, rekannya merasa menyentuh bagian tubuh di sekitar letak penemuan. Kemudian, petugas itu memberikan aba-aba hingga tim pencari sukses memastikan tubuh korban.
"Kalau saya pegang tangan korban," terang Untung.
Jasad korban kemudian dievakuasi ke daratan. Keluarga korban nan berada di letak penemuan memastikan bahwa jasad nan berada di kantong jenazah betul Arfan.
Setelah itu jenazah Arfan dibawa ke rumah duka di Gang Kemuning 3 RT 01 RW 06, Kelurahan Pamulang Barat atas persetujuan polisi.
Kecelakaan nan dialami Arfan terjadi di dekat Perum Pamulang Estate Jalan Nangka Raya RT 01/013, Kelurahan Pamulang Timur, Minggu siang. Saksi mata memandang sandal korban terjatuh ke selokan.
Korban coba mengambil sendal tersebut. Nahas, korban terbawa arus selokan. Arfan nan diduga tidak bisa berenang langsung hanyut tenggelam terseret arus selokan.
"Info dari temen-temen tu bocah, sendalnya jatuh di comberan kecil. Tu bocah mau ambil sendalnya," kata Komandan Peleton Satgas BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan saat dikonfirmasi, Minggu malam.
Dua anak tewas di Banten
Terpisah, Badan Pencarian dan Pertolongan alias SAR Nasional (Basarnas) Banten menemukan dua anak nan terbawa arus Sungai Ciliman dalam kondisi meninggal dunia.
"Kedua anak itu berjulukan Haikal (9) dan Habibi (9) penduduk Kecamatan Sukaresmi Pandeglang," kata Kepala Basarnas Banten Al Amrad di Pandeglang, Senin.
Tim SAR campuran terdiri dari Basarnas Banten, BPBD Pandeglang, Polairud, Polres Pandeglang, Koramil Panimbang, Polsek Patia, BPBD Pandeglang, Tagana, PMI, Pramuka Peduli Bencana, FPRB, Boedak Saung Rescue, serta support dari masyarakat dan family korban.
Korban pertama ditemukan pada Senin pagi pukul 06.10 WIB atas nama Haikal dengan jarak sekitar 4,5 kilometer dari letak kejadian (LKP).
Korban kedua, Habibi, ditemukan sekitar 40 menit kemudian alias pukul 07.50 WIB sejauh 5 kilometer dari LKP.
Kedua korban segera dievakuasi menuju Puskesmas Perdana Sukaresmi untuk pemeriksaan medis sebelum diserahkan kepada pihak family di Kampung Taraju, Desa Karyasari, Pandeglang.
Peristiwa kedua anak korban terbawa arus Sungai Ciliman terjadi pada Sabtu (25/10) pukul 15.20 WIB. Saat itu keduanya sedang bermain di pinggir sungai menggunakan sebuah perahu nan terikat di tepi Sungai Ciliman.
Saat keduanya tengah enak-enak melompat dari perahu ke air dan kembali naik, tali pengikat perahu tiba-tiba putus.
"Dengan ditemukannya seluruh korban, Operasi SAR dinyatakan selesai dan secara resmi diusulkan untuk ditutup. Seluruh unsur nan terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing dengan ucapan terima kasih," katanya.
(ozy/antara/wis)
[Gambas:Video CNN]
2 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·