Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan alias Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian jual beli bilateral dengan Cile untuk meningkatkan nilai perdaganganatau ekspor Indonesia ke Amerika Selatan.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi menyebut dia menjadi ketua delegasi misi jual beli ke Cile pada 9 sampai 10 Mei 2024 lalu.

"Cile mempunyai posisi strategis di antara negara Amerika Selatan lainnya lantaran dapat menjadi akses masuk bagi produk Indonesia ke area tersebut (Amerika Selatan)," kata Didi melalui keterangan tertulisnya pada Kamis, 16 Mei 2024 malam.

Kemendag memanfaatkan perjanjian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Cile (IC–CEPA) nan disepakati 2019 lalu. Potensi nilai perdagangan dalam kemitraan itu diklaim dapat ditingkatkan sebesar USD 1 miliar dan meningkatkan niai ekspor. "Cile merupakan salah satu negara prioritas nan menjadi sasaran peningkatan ekspor,” ucapnya.

Didi menyebut Cile negara nan perekonomiannya sangat terbuka. Cile telah menandatangani 34 perjanjian jual beli bebas (Free Trade Agreement alias FTA) dengan 64 negara termasuk dengan Indonesia. IC–CEPA menghapuskan 89,6 persen dari total pos tarif. Oleh karena itu, pelaku upaya Indonesia memanfaatkannya melalui penggunaan Surat Keterangan Asal (SKA) Form IC–CEPA.

Iklan

Perjanjian bilateral itu diklaim Didi memberikan akibat positif terhadap peningkatan nilai perdagangan Indonesia dengan Cile sampai 21,73 persen dibandingkan nilai perdagangan sebelum IC–CEPA.

Dalam misi jual beli tersebut, Didi menceritakan ada sembilan pelaku upaya dan asosiasi nan ikut. Para pelaku upaya dan asosiasi tersebut bergerak di beragam sektor seperti produk kelapa sawit dan turunannya, pestisida, produk kimia, suku cadang kendaraan, serta pengemasan.

Forum upaya Indonesia–Cile nan dihadiri lebih dari 70 pelaku upaya Cile. Total potensi transaksi nan telah di catat ialah USD 7,45 juta alias Rp119,20 miliar. Potensi transaksi dihasilkan dari produk kelapa sawit dan turunannya, suku cadang kendaraan bermotor, dan plastik kemasan.

Pilihan Editor: BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis