TNI Sebut Homeyo Intan Jaya Kondusif Usai Aksi OPM 3 Hari Beruntun

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima Kogabwilhan III Letjen Richard TH Tampubolon mengatakan situasi keamanan di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, berangsur-angsur pulih usai tindakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tiga hari berturut-turut.

Aksi pertama dilakukan pada 30 April dengan menyerang Polsek Homeyo. Satu penduduk sipil dilaporkan meninggal bumi dalam peristiwa itu.

Lalu pada 1 Mei, OPM membakar gedung SD Inpres Pogapa, dan upaya penyerangan Koramil 1705-05/Homeyo pada 2 Mei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampak serangan OPM selama tiga hari di Homeyo telah menimbulkan ketakutan bagi masyarakat setempat, apalagi ada beberapa masyarakat nan pergi mengungsi mengamankan diri," kata Richard dalam keterangan tertulis, Jumat (3/5).

Ia menjelaskan serangan dari OPM juga melumpuhkan aktivitas masyarakat setempat.

Oleh karenanya, abdi negara campuran TNI-Polri melancarkan operasi penindakan terhadap OPM nan berada di Distrik Homeyo.

Aparat nan diterjunkan adalah jejeran Komando Operasi TNI (KOOPS TNI) HABEMA dan Satgas Nanggala Damai Cartenz.

"Hasil nan didapatkan dari operasi tersebut adalah berangsur-angsur pulihnya situasi keamanan wilayah Distrik Homeyo dari aksi-aksi sporadis OPM," katanya.

Menurutnya, penguasaan keamanan tersebut bakal memperlancar masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Operasi Penindakan tegas terhadap OPM di wilayah Distrik Homeyo merupakan upaya menciptakan keamanan wilayah nan bakal mendukung semua proses percepatan pembangunan Papua," katanya.

Sebelumnya dilaporkan pada Selasa (30/4) pukul 07.40 WIT telah terjadi serangan nan dilakukan OPM dengan menyasar Polsek Homeyo di Kampung Pogapa.

Imbas dari serangan ini satu penduduk sipil menjadi korban dan meninggal di tempat usai menerima tembakan nan mengenai dada kirinya. Pria tersebut berjulukan Aleksander Parapak (20) berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan.

"Dalam tindakan penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu, mengakibatkan satu penduduk atas nama Alexander Parapak, laki-laki usia 20," jelas Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno seperti dikutip dari Antara.

Setelah melakukan penembakan, enam personil OPM yang bertanggung jawab dalam tindakan teror tersebut berlindung di dalam gedung SD Negeri Inpres Pogapa. Selanjutnya mereka melakukan pembakaran sekolah.

Bayu Suseno mengatakan tindakan pembakaran itu dilakukan pada Rabu (1/5) hari ini, sekitar pukul 08.00 WIT.

"Pembakaran Gedung SD Negeri Inpres Pogapa dilakukan oleh golongan KKB Keni Tipagau dari Kodap VIII Kemabu, ketua Undius Kogoya dan Aibon Kogoya," ujarnya.

(yoa, csr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional