Tren PHK Berlanjut, Kemnaker Sebut Green Jobs Bisa Jadi Solusi Lapangan Pekerjaan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi, mengatakan bahwa green jobs dapat menjadi solusi bagi terbukanya lapangan pekerjaan baru. Anwar menyebut, pembangunan ekonomi hijau dapat meningkatkan serapan tenaga kerja secara signifikan. Dalam kurun waktu 10 tahun, dia memprediksi bakal ada ratusan ribu lapangan kerja baru nan dibuka.

“Sektor-sektor utama nan bakal menyerap tenaga kerja adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, nan diprediksi bisa menciptakan hingga puluhan juta pekerjaan baru,” kata Anwar seperti dikutip dari rilis resmi pada Jumat, 04 Oktober 2024.

Anwar menambahkan transisi menuju ekonomi hijau sendiri merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia nan ditargetkan mencapai puncaknya tahun 2045. Indonesia, kata dia, bercita-cita untuk dapat mempunyai struktur ekonomi nan kuat serta berkelanjutan, termasuk salah satunya lewat green jobs tadi.

Ia juga berpandangan lahan pertambangan nan dialihfungsikan untuk membantu berjalannya ekonomi hijau terbukti membawa akibat positif kepada masyarakat. Salah satunya adalah perhutanan sosial dan koperasi pemanfaatan hasil hutan, begitu juga dengan aktivitas tambang di wilayah pesisir nan diganti dengan upaya perikanan berkelanjutan.

“Kita berambisi Indonesia bisa menjadi negara nan mempunyai pendapatan ekonomi nan tinggi dan struktur ekonominya lebih kuat serta berkelanjutan,” ujar dia.

Iklan

Sebelumnya, Kemnaker mencatat sebanyak 52.993 tenaga kerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) per 1 Oktober 2024. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, Indah Anggoro Putri, menyatakan sektor manufaktur menjadi sektor dengan jumlah PHK terbesar tahun ini dengan total 24.013 tenaga kerja di-PHK.

Melemahnya sektor manufaktur Indonesia telah menjadi sorotan selama beberapa bulan terakhir. Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada September tercatat ambruk ke area kontraksi ialah 49,2. Hal ini membikin kontraksi telah terjadi tiga bulan berturut-turut sejak Juli 2024. Untuk diketahui, periode pemisah pertumbuhan PMI manufaktur adalah 50, di bawah itu tergolong level kontraksi.

Oyuk Ivani S berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan Editor: Setelah Gibran Debat Cawapres, Ini Deretan Tanggapan dari Peneliti dan Aktivis Lingkungan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis