Umar Kei Diperiksa Terkait Dugaan Pengeroyokan Stafsus Arsjad Rasjid

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi memeriksa Umar Kei atas laporan dugaan pengeroyokan staf unik Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Arif Rahman di Menara Kadin.

Umar datang ke Polda Metro Jaya pada Kamis (26/9) dengan didampingi oleh kuasa hukumnya dan beberapa personil ormas.

"Saya datang hari ini atas dasar surat undangan penjelasan dari teman-teman Polda, khususnya Resmob tim Unit 4, saya belum tahu apa nan kudu saya ditanya tentang surat undangan klarifikasi," kata Umar kepada wartawan, Kamis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Umar membantah telah melakukan pengeroyokan. 

"Saya bilang bahwa ribut di Menara Kadin saya baru tahu hari itu, apalagi nan berangkaian dengan urusan Kadin, saya sendiri saya datang setelah saya selesaikan masalah, baru saya tahu jika di Kadin itu ada aktivitas Munaslub pemilihan ketua baru, dua hari alias tiga hari nan lalu," tutur dia.

Menurut Umar, kedatangannya ke Menara Kadin adalah untuk berjumpa dengan adik ipar dari Anindya Bakrie, Taufan Eko Nugroho.

Selain itu, dia mengaku hendak membantu persoalan nan dialami sekuriti Menara Kadin soal rumor pemutusan perjanjian buntut kisruh kepengurusan Kadin.

"Saya minta tolong ke Bang Taufan, dan mereka mau dibantu. Kontraknya sudah mau sampai selesai 2025, tapi menurut mereka bahwa lantaran pengurus baru, mereka mau diputus kontrak," ucap Umar.

Sebelumnya, Staf Khusus Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Arif Rahman melaporkan kasus dugaan pengeroyokan di Menara Kadin ke Polda Metro Jaya.

Laporan tersebut dilayangkan langsung oleh Arif selaku korban dan tercatat dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT/Polda Metro Jaya tanggal 17 September 2024.

"Iya betul membikin laporan mengenai pengeroyokan di Gedung Menara Kadin," ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Rabu (18/9).

Arif mengatakan tindakan pengeroyokan itu terjadi pada Senin (16/9) kemarin saat ia diminta oleh Arsjad untuk mengecek instansi Kadin. Ketika itulah, Arif mengaku diadang oleh puluhan orang tidak dikenal.

"Kami membawa bukti bahwa kami menyewa dengan pengelola gedung Menara Kadin. Di sana rupanya sudah ada beberapa orang nan tidak kami kenal. Mungkin kurang lebih 50 orang alias 100 orang," jelasnya.

Setelahnya, Arif mengaku langsung menghubungi pihak terlapor untuk berjumpa di salah satu aula nan terletak di Menara Kadin. Ketika itu dia juga sempat meminta agar pihak nan tidak tergabung dalam Kadin untuk keluar dari ruangan dan tidak terlibat pembicaraan.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional