INFO BISNIS - Jika ada nan bilang buahpikiran upaya bisa datang dari mana saja, tampaknya tidak berlebihan. Sebab, perihal tersebut juga dialami oleh wanita berjulukan Tatiek Indah Purwanti Handayani. Bermula dari dirinya nan kerepotan menyiapkan makanan sehat tanpa MSG untuk keluarganya, lantaran kesibukan bekerja sebagai tenaga kesehatan, Tatiek lantas tercetus buahpikiran membikin upaya ayam dan bebek ungkep berjulukan Ummu Ayya.
Adapun nama Ummu Ayya sendiri diambil dari nama sang anak dan punya makna Ibunya Ayya. Usaha ini berlokasi di Tengengwetan, Kec. Siwalan, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah.
“Makanan itu bisa disimpan lama, dan jika mau menyajikannya tinggal digoreng, dibakar, dimasak semur, opor dan lainnya, tanpa butuh waktu lama. Rupanya, banyak teman-teman nan penasaran dengan ayam dan bebek ungkep buatan saya. Mereka coba pesan dan rupanya menyukainya. Dari situlah saya kemudian membuka upaya Ummu Ayya ini pada November 2016,” kata Tatiek.
Diakui Tatiek jika usahanya memerlukan peralatan nan memadai, sehingga dia akhirnya memutuskan untuk mencari pinjaman modal upaya lewat KUR BRI. “Untuk membikin ayam dan bebek ungkep frozen nan berbobot dan higienis, diperlukan perangkat unik nan tidak murah. Saya dan suami nan mengawali upaya ini bersama, akhirnya memutuskan pinjam KUR BRI secara berjenjang pada tahun 2017” ujarnya.
Modal tersebut digunakan untuk membeli perangkat vakum nan berkualitas, freezer, di samping juga untuk membeli bahan baku. Dengan akomodasi tersebut, dari nan tadinya hanya menjual 3 ekor/pack saja, sekarang Ummu Ayya bisa ratusan apalagi ribuan ekor/pack tiap bulan.
Lebih lanjut, Tatiek menjelaskan jika di awal-awal usahanya dilakukan di dapur rumah. Namun, seiring dengan berkembangnya upaya Ummu Ayya, Tatiek kemudian mendirikan rumah produksi sendiri dan mempekerjakan beberapa orang pegawai.
Produk Ummu Ayya punya kelebihan tanpa tambahan kimia 5P, ialah pengawet, pewarna pengenyal, pemanis dan perasa kimia (MSG) buatan. Meski begitu, cita rasanya tetap lezat dan gurih. Setiap satu pack berisi satu ekor ayam dan bebek ungkep dalam bungkusan frozen nan bisa memperkuat hingga 6 bulan penyimpanan. Kualitasnya pun semakin terjamin, lantaran produk Ummu Ayya telah mengantongi izin edar MD BPOM dan sertifikat halal.
Iklan
“Dalam sehari Ummu Ayya bisa menjual sekitar 35 ekor/pack ayam dan bebek ungkep frozen. Namun, penjualannya bisa mencapai ribuan ekor/pack saat bulan Ramadan dan menjelang Lebaran seperti sekarang. Bahkan, ada beberapa pengguna nan pesan juga sebagai hampers Lebaran. Sementara jika dari sisi omzet, Ummu Ayya bisa menghasilkan Rp30 juta sampai Rp40 juta per bulan. Omzet tersebut bisa naik 4-5 kali lipat di bulan Ramadan,” kata Tatiek.
Selain Bebek dan Ayam Ungkep sebagai produk utamanya, Ummu Ayya juga menjual Ayam Broiler Ungkep, Ayam Kota Ungkep, dan Ayam Crispy. Adapun nilai Ayam Ungkep per pack/ekornya mulai dari Rp40 ribu dan untuk Bebek Ungkep mulai dari Rp75 ribu. Semua dijual dalam bungkusan frozen.
Walau tanpa tambahan MSG, Tatiek menjamin sekarang Ummu Ayya sudah memilih 70 pemasok dan reseller nan tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Tengah, seperti Pekalongan, Batang, Pemalang, Brebes, Tegal, Semarang, kemudian ada juga pemasok dan reseller di Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan lainnya.
Tatiek berambisi ke depan usahanya dapat support training dan pendampingan usaha, serta support pemasaran dengan skala nan lebih luas, sehingga Ummu Ayya semakin berkembang dan produknya makin banyak dinikmati pengguna di luar Jawa Tengah.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa disamping memberikan support permodalan bagi pelaku UMKM, BRI juga terus memberikan pendampingan kepada pengguna dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.
“Kisah Ibu Tatiek ini menjadi salah satu contoh gimana pembiayaan nan diberikan serta pendampingan upaya nan BRI berikan dapat mendorong dan manaikkelaskan kapabilitas upaya pelaku UMKM”, ujarnya.(*)