CNN Indonesia
Kamis, 28 Nov 2024 23:22 WIB
Makassar, CNN Indonesia --
Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar membantah pemecatan namalain drop out (DO) seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Alief Gufran karena ikut demo mengecam kekerasan seksual dosen.
"Tidak ada kaitannya dengan pelecehan," kata humas Unhas, Ahmad Bahar kepada wartawan, Kamis (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad menyebut putusan pemecatan nan dikeluarkan oleh komisi disiplin, sebelum kasus pelecehan seksual kepada mahasiswi FIB muncul di publik.
"Cuma lantaran kebetulan putusannya jatuh setelah nan berkepentingan melakukan demo kekerasan seksual tersebut. Jadi peristiwanya beririsan. Sejak Oktober sudah berproses kasusnya di komdis," ujarnya.
Ahmad menjelaskan bahwa penyebab komdis menjatuhkan hukuman pemecatan kepada Gufran karena kedapatan sedang pesta minuman keras di dalam area kampus berbareng sejumlah mahasiswa baik dari Unhas maupun mahasiswa dari kampus lain pada Selasa (22/10) lalu.
"Satpam mengamankan sekitar 17 botol jejak miras dari letak kejadian," katanya.
Sanksi pemecatan ini, kata Ahmad, merupakan rangkuman dari seluruh pelanggaran nan dilakukan Gufran secara berulang. Menurutnya, mahasiswa FIB bidang sastra Indonesia ini tercatat sudah dua kali melakukan pesta miras di dalam area kampus.
"Komdis sudah memberikan hukuman teguran baik lisan maupun tulisan sebagai corak pembinaan, tapi tetap ada laporan dari fakultas mengenai pelanggarannya sehingga diberikan hukuman DO," ujarnya.
Ahmad menegaskan bahwa hukuman pemecatan nan dijatuhkan komdis kepada Gufran tidak ada kaitannya dengan tindakan unjuk rasa pelecehan seksual nan dilakukan oknum pengajar terhadap mahasiswi FIB.
"Tidak ada kaitannya, ini dua perihal nan berbeda," katanya.
(mir/fra)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.