CNN Indonesia
Rabu, 15 Mei 2024 07:06 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung memberhentikan seorang pengajar luar biasa Fakultas Filsafat berjulukan Syarif Maulana (SM) setelah diduga melakukan pelecehan seksual.
Dalam keterangan tertulisnya, Unpar menyatakan Syarif Maulana sudah tidak diperkenankan melakukan aktivitas apa pun di lingkungan Unpar per 13 Mei 2024.
"Sejak munculnya beragam unggahan di media sosial nan menyatakan bahwa Syarif Maulana sebagai pihak nan terduga melakukan tindakan kekerasan seksual, nan berkepentingan sudah tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas apa pun, termasuk tetapi tidak terbatas pada aktivitas akademik dan nonakademik di lingkungan Unpar nan diselenggarakan baik secara daring maupun luring per 13 Mei 2024," demikian pernyataan tertulis Unpar, Selasa (14/5), dikutip dari detik.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini dilakukan Unpar untuk membuka ruang pelaporan atas dugaan kasus nan menyeret pengajar pada mata kuliah makulat sosial dan politik tersebut.
"Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan proses pemeriksaan dan proses pelaporan serta mencegah meluasnya dan pengulangan terjadinya perbuatan serupa. Dengan demikian, sejak tanggal tersebut, seluruh aktivitas nan dilakukan oleh nan berkepentingan (jika ada) di luar Universitas Katolik Parahyangan tidak terafiliasi dengan Universitas Katolik Parahyangan," lanjut pernyataan tersebut.
Unpar juga memastikan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual sudah memberikan imbauan kepada setiap pihak nan merasa telah mengalami dugaan kekerasan seksual oleh Syarif Maulana.
Jika ada nan merasa menjadi korban, Unpar menyarankan agar bisa melapor melalui Layanan Pengaduan Kekerasan Seksual di lingkungan Unpar.
"Aduan/laporan nan masuk melalui Satgas PPKS UNPAR bakal direspons secara normatif dan administratif, sesuai Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2022-06/049 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Universitas Katolik Parahyangan. Untuk diketahui bersama, Satgas PPKS UNPAR sudah terbentuk sejak 18 Oktober 2022," katanya.
Syarif pun sudah memberikan pernyataan di media sosial mengenai kasus tersebut. Dilihat di akun Twitter (X) miliknya, Selasa (14/5/2024), Syarif Maulana memulai pernyataannya dengan menyampaikan permohonan maaf kepada publik.
"Saya mengaku bersalah atas perbuatan mengirimkan pesan lewat WhatsApp, DM X alias IG pada sejumlah orang nan saya kenal langsung alias sebatas mutual di media sosial, nan berisi pesan centil dan flirting seperti permintaan foto diri (PAP), rayuan untuk bertemu, rayuan untuk berelasi, dan dalam kasus tertentu berujung pada pengiriman pesan mesum, tidak sopan dan tidak senonoh hingga rayuan untuk berasosiasi seksual, nan menyebabkan emosi tidak nyaman dan apalagi trauma pada korban," katanya.
Baca buletin selengkapnya di sini.
(tim/fra)
[Gambas:Video CNN]