Usaha Binaan BRI Manfaatkan Hama Eceng Gondok jadi Anyaman

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

INFO BISNIS - Setiap perjuangan perlu diapresiasi, termasuk dalam membikin masyarakat sekitar hidup berdikari. Inilah nan terjadi pada Elsa Padidi. Wanita ini sukses mengembangkan upaya kriya berbareng masyarakat di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Poros Telkomas Lr. 1 RT.005/RW.004 Kecamatan Biringkanaya Makassar, Sulawesi Selatan. 

Berkat kegigihannya dalam berbisnis, Elsa tidak hanya bisa menjadi sosok wanita nan tangguh, namun juga menggerakkan perempuan-perempuan di desanya berdikari lewat Klaster Usaha Rumah Anyamandiri.

“Nama Rumah Anyamandiri merepresentasikan para perajin anyaman nan diharapkan suatu saat dapat menjadi pengrajin nan berdikari. Logo berupa gambar kembang eceng gondok nan indah, keindahannya menginspirasi penganyam, agar dapat menghasilkan sesuatu nan bagus dari tangkai eceng melalui kreasi tangan orang-orang kreatif,” jelas Elsa.

Diakuinya, Eceng gondok sangat berlimpah di Makassar, tanaman ini apalagi kerap menjadi hama. Ia kemudian berpikir gimana caranya mengubah eceng gondok ini agar lebih berbobot sekaligus memberdayakan ibu rumah tangga di sekitar. Di Rumah Anyamandiri inilah, tumbuhan eceng gondok nan dianggap (benih)penyakit bisa menjadi suatu kerajinan nan berbobot dan dapat menunjang ekonomi rumah tangga.

Elsa menambahkan, Ia berbareng kelompoknya telah mengikuti training pemanfaatan bahan menjadi berbobot rupiah nan diadakan oleh PKK Kecamatan Biringkanaya Makassar. Selain itu, Elsa juga pernah mengikuti training kriya di Yogyakarta dan membagikan ilmunya ke tetangga dan ibu-ibu rumah tangga di Makassar. 

Berkembang Berkat Program Klasterkuhidupku BRI

Pada 2017 Elsa berbareng masyarakat sekitar membentuk golongan upaya kriya berjulukan Rumah Anyamandiri. Di tahun 2019, Klaster Usaha Rumah Anyamandiri ikut berasosiasi dalam Program Klasterku Hidupku dari BRI. Program tersebut menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Lewat beragam aktivitas pendampingan nan tidak hanya berupa modal usaha, tetapi juga beragam training dan pemberdayaan lainnya, Klaster Usaha Rumah Anyamandiri sekarang kian sukses mengembangkan produk upaya kriyanya. 

“Kami mendapatkan banyak akomodasi dari BRI. Hampir semua pengrajin telah memanfaatkan akomodasi KUR. Kami juga difasilitasi beragam support sarana dan prasarana dari BRI pada 2023 kemarin, untuk merenovasi Gallery Shop.  Kami juga difasilitasi memasarkan produk upaya bimbingan dan klaster lewat marketplace Localoka dan betul-betul mendapatkan banyak support baik dari BRI,” tutur Elsa.

Iklan

Kini Klaster Usaha Rumah Anyamandiri sudah mempunyai 20 pengrajin aktif, nan terdiri dari 10 orang produksi anyaman, sementara sisanya berkedudukan juga sebagai pengepul bahan baku. 

“Daerah kami berada di pemisah kota Makassar dan sebagian besar para suami alias laki-laki di desa kami berprofesi sebagai petani dan tukang ojek keliling. Dengan adanya klaster upaya Rumah Anyamandiri, ibu rumah tangga jadi mempunyai penghasilan tambahan bagi family hingga menggerakkan perekonomian desa,” jelasnya.

Produk-produk nan sudah dihasilkan oleh pengrajin antara lain, keranjang, tikar, kemudian merambah ke tas, tempat tisu, tempat sampah, keranjang cucian, hingga sandal. 

Hingga pada 2019 pemasaran produk Kelompok Rumah Anyamandiri telah berkolaborasi dengan beberapa hotel di Makassar. Selain itu dipasarkan juga seperti ke Jakarta hingga Papua. Untuk semakin memperluas pemasaran, sampel produk Rumah Anyamandiri juga dikirim ke beberapa negara, seperti Mesir, Vietnam, Afrika Selatan, Malaysia dan Singapura. Dengan kapabilitas produksi seperti itu, omzet Rumah Anyamandiri sekarang mencapai sekitar Rp35 juta per bulan.

“Saya tetap konsentrasi mau membawa produk kami  bisa dipasarkan ke luar negeri. Semoga dengan adanya support dan pendampingan dari BRI, angan tersebut bisa terwujud. Kami juga berambisi BRI sering memberikan training bagi kami, baik di luar Makassar maupun di luar negeri, sehingga para perajin Rumah Anyamandiri semakin berkekuatan dan bisa menghasilkan produk nan lebih baik dan berbobot lagi,” pungkas Elsa.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa BRI mempunyai komitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM lewat program Klasterkuhidupku. Hingga nantinya, UMKM nan tumbuh dapat menjadi inspirasi bagi pelaku upaya di wilayah lain.

"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan upaya dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat tumbuh dan berkembang,” jelas Supari.(*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis