TEMPO.CO, Jakarta - Nadiem Anwar Makarim baru menyerahkan jabatannya ke 3 menteri baru Pasalnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi oleh Presiden Prabowo-Gibran dipecah jadi 3 ialah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dan Kementerian Kebudayaan.
Serah terima dilakukan di Kantor Kemendikbudristek, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pada Senin, 21 Oktober 2024. Nadiem Makarim menyerahkan kedudukan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti; Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro; dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Nadiem, pendiri Gojek, mengatakan pensiun dari menteri ia mengaku mau lebih intensif berbareng keluarga.
"Belum tahu. Mungkin sama family saja, saya punya bayi baru," katanya.
Nadiem mundur dari posisi sebagai CEO Gojek ketika ditawari Jokowi menjadi Menteri Pendidikan pada Oktober 2019.
“Ini merupakan kehormatan nan luar biasa bagi saya. Saya merasa senang jadi orang Indonesia saat ini,” kata Nadiem waktu itu.
Terkait kesannya selama bekerja di kabinet Presiden Jokowi, Nadiem menekankan pada pentingnya support Jokowi dalam beragam transformasi pendidikan nan telah dilaksanakan.
"Tanpa support beliau, saya tidak bisa melakukan begitu banyak transformasi, mulai dari kurikulum, Kampus Merdeka, hingga Asesmen Nasional. Semua itu tidak mungkin terwujud tanpa pengarahan dan support dari Pak Jokowi," katanya.
Merdeka Belajar
Nadiem Anwar Makarim mengatakan, dia mau menitipkan Program Merdeka Belajar untuk terus dilanjutkan pada era kabinet 2024-2029.
Hal itu disampaikan Nadiem saat menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat lalu, untuk berpamitan kepada Presiden Joko Widodo jelang purnatugas per 20 Oktober 2024.
Iklan
"Selamat dari saya dan jika bisa melanjutkan Merdeka Belajar, dan pasti sukses menteri berikutnya," katanya saat ditanya tentang kabinet baru.
Program Merdeka Belajar adalah inisiatif Kementerian Pendidikan nan memberikan kebebasan kepada siswa dan pembimbing dalam proses belajar mengajar.
Tujuannya adalah menciptakan lingkungan pendidikan nan elastis dan relevan, dengan kurikulum nan dapat disesuaikan, pilihan pembelajaran sesuai minat, dan kerjasama antara sekolah dan masyarakat.
Program ini bermaksud meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan lulusan untuk tantangan bumi nyata.
Menanggapi permintaan Nadiem, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan bakal mengkaji Kurikulum Merdeka nan digagas di era Nadiem.
“Kami juga kudu mengkaji ya ini kan tetap baru, kurikulum ini kan tetap baru,” kata Abdul Mu'ti kepada wartawan saat ditemui usai aktivitas serah terima kedudukan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024.
Ia mengatakan meskipun kurikulum ini telah ditetapkan sebagi kurikulum nasional, tidak semua satuan pendidikan bisa melaksanakannya. Terlebih, kata dia, kurikulum ini tetap menuai polemik.
“Jadi kita lihat lah, kita tidak bakal buru-buru mengambil kebijakan,” ujar Abdul Mu'ti. Ia mengatakan bakal menyerap aspirasi dari internal kementerian, masyarakat, serta para pengamat pendidikan, dalam mengkaji Kurikulum Merdeka.
Anastasya Lavenia Y berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
Pilihan Editor Inilah Kabinet Prabowo: 7 Menko, 41 Menteri, 55 Wamen, dan 5 Pejabat Setingkat Menteri