ARTICLE AD BOX
Denpasar, CNN Indonesia --
Sebuah video nan menampilkan arena sepakbola antar kampung alias tarkam berubah menjadi arena adu jotos viral di media sosial, Sabtu (3/8).
Unggahan itu mulanya viral di akun Facebook pribadi, menuai 281 komentar dan 106 shares. Video tersebut diunggah ulang oleh akun lain di IG dan kembali menuai respons publik.
Dalam video keributan tersebut tampak satu pemain sepakbola dari salah satu tim nan dipukul dan dibanting hingga terinjak-injak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian dalam video berdurasi 37 detik itu diketahui berjalan di Lapangan Sepak Bola Bayu Bajra, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Kepala Seksi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Selasa (30/7) sekitar pukul 16:00 WITA.
Pihaknya pun sudah menangkap tiga pelaku yang terlibat keributan itu, ialah inisial KS (29), WAT (27), dan KSY (24).
"Terhadap ketiga pelaku sudah diamankan Polsek Gerokgak guna jalani proses investigasi maupun penyelidikan," kata Darma, saat dikonfirmasi, Sabtu (3/8).
Menurut keterangan polisi, kasus itu bermula dari pertandingan final sepak bola Pordes Pemuteran tahun 2024 antara tim Sumberwangi melawan Tim Palasari di Lapangan Sepak Bola Bayu Bajra, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (30/7) pukul 16:00 WITA.
Pada menit-menit akhir pertandingan, terjadi kontak bentuk antara pemain Sumberwangi dengan salah satu pemain Palasari. Salah satu pemain Palasari mendorong korban berinisial AL (27) hingga terjatuh.
Dari arah belakang, datang pemain Palasari nomor punggung 19 dan langsung memukul korban dengan tangan kanan pada kepala bagian belakang hingga korban kembali terjatuh.
Keributan makin memanas di tengah lapangan. Beberapa pemain dari dua tim terlibat alias pun berupaya melerai namun tidak berhasil.
Pendukung dari kedua tim, kata polisi, pun masuk ke tengah lapangan dan terlibat dalam keributan tersebut.
Salah satu pendukung alias suporter dari tim Palasari nan menggunakan busana kaus singlet hitam mendekati korban lampau membantingnya hingga terjatuh. Tubuh korban pun terinjak-injak oleh beberapa orang nan terlibat dalam keributan tersebut.
"Keributan selesai setelah petugas keamanan menenangkan situasi pada saat itu, dengan adanya kejadian tersebut korban melaporkan ke Polsek Gerokgak untuk di proses lebih lanjut," tutup Darma.
(kdf/arh)