TEMPO.CO, Jakarta - Wacana menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih menggunakan mobil dinas Maung buatan Pindad ramai setelah Wamenkeu Anggito Abimanyu mengatakan rencana Presiden Prabowo itu dalam pidato di UGM, Yogyakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Jika pejabat pusat baru rencana, Bupati Jember, Jawa Timur, Hendy Siswanto, sudah melakukannya sejak 2021.
Bupati Jember Hendy Siswanto membeli mobil SUV buatan PT Pindad. Melalui akun IG resminya @hendysiswatojember, dia membagikan momentum ketika menerima mobil itu.
“Senang rasanya berkesempatan beli dan menjadi bagian dari launching mobil Maung Pindad, produksi mobil original dalam negeri buatan PT Pindad,” tulis keterangan lima gambar nan diunggah, Senin, 15 Februari 2021.
Mobil nan dipilih Hendy berwarna hitam dengan bagian belakang beratap kanvas.
Pindad menghadirkan dua model, ialah model militer dan sipil. nan dibeli Hendy adalah model sipil dengan warna hitam. SUV Maung jenis sipil berbeda dengan jenis militer, dan mengalami sejumlah penyesuaian.
Maung diklaim dirancang sebagai kendaraan tempur nan mempunyai keahlian manuver gesit dan andal. Kendaraan roda empat ini mendukung penggunaan di beragam medan operasi.
Maung dirancang mempunyai keahlian modular untuk digunakan dalam beragam jenis operasi. Dari spesifikasi nan dilansir Pindad, Maung jenis militer adalah kendaraan jenis Rantis Tipe Ringan 4x4
Mengusung ban berukuran R17, Maung mempunyai dimensi panjang 4,9 meter, lebar 2,4 meter, dan tinggi 1,8 meter. Bobot kosong Maung 2.270 kilogram dan berat maksimal 2.910 kilogram.
Mobil ini dapat dipacu dengan kecepatan maksimal 120 kilometer per jam. Memiliki keahlian melalap tanjakan kemiringan 30 derajat dan daya tanjak 60 persen dengan radius putar 6,85 meter. Kapasitas tangki BBM Maung 80 liter nan mempunyai daya jelajah hingga 800 km.
Maung mengusung mesin model Turbo Diesel 4 silinder milik Toyota Hilux, dengan daya maksimum 149 HP (3.400 Rpm), dan torsi maksimum 400 Nm (1600-2000 Rpm). Maung bertransmisi manual 6 percepatan dengan supsensi depan independent dan suspensi belakang rigid.
Bupati Jember terpilih hasil Pilkada 2020, Hendy Siswanto mencoba menaiki kendaraan taktis Maung 4x4 jenis sipil nan dibelinya dari PT Pindad (Persero) dengan nilai Rp 600 juta. Foto/Instagram/hendysiswantojember
Antara Klarifikasi Kemenkeu dan Pernyataan Mensesneg
Pernyataan Anggito di Yogyakarta itu menarik perhatian masyarakat. Kementerian Keuangan kemudian menjelaskan pernyataan Wakil Menteri Keuangan III, Anggito Abimanyu soal mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) nan bakal dijadikan kendaraan dinas jejeran menteri hingga eselon I.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro mengatakan bahwa pernyataan itu disampaikan pada saat orasi ilmiah aktivitas internal dalam Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada 2024 pada Senin, 28 Oktober 2024.
Iklan
“Pernyataan tersebut disampaikan bukan dalam rangka sebagai perencanaan, namun dalam rangka memberikan contoh penggunaan produksi dalam negeri sebagai semangat untuk memperkuat dan mendukung industri dalam negeri,” kata Deni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.
Deni menilai krusial penjelasan ini untuk disampaikan sesuai kebenaran agar masyarakat mengetahui konteks dari pernyataan Wakil Menteri Keuangan tersebut. Anggito sempat menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal memfasilitasi para menteri hingga seluruh pejabat eselon I era pemerintahan saat ini dengan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas.
Mobil Maung jenis nan dibeli Bupati Jember berbobot Rp600 juta pada 2021. Jika 108 menteri, wakil menteri dan kepala badan menggunakan Maung, maka diperlukan Rp64 miliar lebih untuk membelinya.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan personil kabinet jadi menggunakan mobil dinas Maung buatan PT Pindad.
Menurutnya, semangat nan mau digelorakan Presiden Prabowo adalah Indonesia kudu mempunyai mobil buatan sendiri.
"Ya jadi dong, semangatnya adalah kita kudu punya mobil buatan sendiri," kata Mensesneg Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024, seperti dikutip Antara.
Prasetyo mengatakan belum ada keputusan siapa saja jejeran pemerintahan nan bakal menggunakan mobil dinas Maung. Menurutnya perihal itu juga menyesuaikan dengan kapabilitas produksi.
"Doakan saja biar Pindad bisa segera produksi kualitas nan baik," kata Prasetyo.
Adapun dia mengatakan mobil dinas Maung bakal menggunakan skema beli bukan sewa, sehingga kendaraan dinas itu bakal menjadi investasi negara.
Sedangkan mengenai bakal diapakan kendaraan dinas lama menteri nan sudah digunakan saat ini, bakal dipikirkan beriringan nanti.
"Ya nanti. Kan kelak begitu ada, itu kita pikirkan mobil nan lama peruntukannya seperti apa," jelasnya.
Sebelumnya Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan pihaknya sanggup memproduksi Maung untuk digunakan sebagai kendaraan operasional para menteri sesuai Instruksi Presiden Prabowo Subianto.
"Kita kudu sanggup lantaran pasti fasilitas, prasarana support pasti bakal disiapkan. Secara prinsip memang Pindad sudah memulai dan hasilnya sudah ada dan digunakan," kata Mose saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Mose belum menjelaskan berapa unit Maung nan disiapkan pihaknya untuk dipakai jejeran menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Pilihan Editor Ini Beda Antara Prabowo dan Jokowi Soal Keanggotaan BRICS