TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan pertumbuhan ekonomi 5,11 persen merupakan nomor nan cukup tinggi. Dia menyebut nomor ini bisa menjadi pedoman pertumbuhan untuk tahun 2024.
“Semoga bisa mendorong bangunan dan mendorong investasi di kuartal-kuartal mendatang,” kata Suahasil ditemui usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 6 Mei 2024.
Suahasil menjelaskan pemerintah mau pertumbuhan di atas 5 persen untuk konsumsi rumah tangga untuk masyarakat. Dia menyebut pemerintah perlu terus meninjau proyeksi itu di kuartal-kuartal mendatang, sembari memberlakukan terus PPn DTP hingga support biaya administrasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen secara tahunan pada triwulan I-2024. Pada triwulan I-2024, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.112,9 triliun.
BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 nan tercatat 5,11 persen secara tahunan menjadi nan tertinggi sejak tahun 2015. “Sebelumnya di Q1-2014 sempat tumbuh 5,12 persen,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konvensi pers di Jakarta, Senin.
Iklan
Secara sektoral, kata Amalia, penyumbang utama ekonomi triwulan I-2024 dari sisi produksi berasal dari industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan terutama ditopang oleh permintaan domestik nan kuat dan support APBN. Bendahara Negara menyampaikan ini dalam pernyataan tertulis, 6 Mei 2024.
Sri Mulyani menyebut pertumbuhan ekonomi 5,11 persen bisa mendorong pembuatan lapangan kerja nasional. Pada Februari 2024, jumlah orang nan bekerja tercatat sebesar 142,18 juta orang alias meningkat 3,55 juta dibandingkan periode sebelumnya ialah 138,63 juta orang.
Pilihan Editor: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan