Wamenkes soal Perundungan Dokter: Profesi Mulia, Harus Hati Bersih

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meminta agar seluruh praktik perundungan nan terjadi di lingkup kedokteran dapat segera dihilangkan.

Dante mengatakan master sebagai sebuah pekerjaan nan mulia tidak harusnya dikotori dengan tindakan perundungan di seluruh tingkatan. Ia menilai seluruh insan kedokteran dapat mempunyai hati nan bersih dan berbudi pekerti baik.

"Budaya ini (perundungan) budaya nan tidak baik. Dokter itukan pekerjaan mulia, harusnya berhati bersih dan ini dimulai saat mereka melakukan pendidikan," ujarnya kepada wartawan di DPR, Senin (19/8).

"Kita sudah membentuk karakter-karakter nan baik dari mulai mereka pendidikan S1 dan ini semestinya dilanjutkan karakter-karakter nan baik ini," imbuhnya.

Dante memastikan pihaknya bakal melakukan pembenahan secara menyeluruh di semua universitas dan rumah sakit agar praktik perundungan tidak kembali terjadi di masa nan bakal datang.

"Kita tindaklanjuti bukan saja di Undip tetapi di seluruh fakultas kedokteran, di seluruh sebagai rumah sakit penyedia untuk pendidikan PPDS. Maka proses-proses bullying ini kudu kita hapuskan," tuturnya.

Di sisi lain, Dante menyebut untuk kasus mahasiswi PPDS Undip, Kemenkes menyerahkan sepenuhnya proses investigasi kepada pihak kepolisian. Setelah rampung, kata dia, Kemenkes bakal menentukan hukuman nan diberikan kepada para pelaku perundungan.

"Sekarang prosesnya sudah kami serahkan ke kepolisian, kepolisian sedang melakukan investigasi kelak konklusi dari kepolisian setelah melakukan investigasi tentu bakal kita tindaklanjuti," pungkasnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya menghentikan program studi anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi Semarang buntut seorang peserta didik PPDS nan diduga mengalami perundungan hingga mengakhiri hidup.

Instruksi pemberhentian program studi anestesi FK Undip itu dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya melalui surat bernomor TK.02.02/D/44137/2024 nan ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr Kariadi.

(tfq/isn)

[Gambas:Video CNN]