Warga Pulau Rempang Kukuh Tolak Relokasi Imbas PSN Eco City

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Batam, CNN Indonesia --

Warga di Pulau Rempang Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau tetap kukuh menjaga kampung mereka dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.

Menurut salah satu penduduk Kampung Sembulang Pasir Merah, Sairon, pihaknya bakal mempertahankan kampung nan sudah dibangun oleh leluhur nenek moyang. Warga tidak bakal menyerahkan begitu saja tanah mereka untuk dijadikan PSN Rempang Eco City.

"Bagi kami, kampung itu sejarah leluhur nenek moyang kami, tidak mau lenyap begitu saja, gimana dulu nenek moyang kami berjuang membangun kampung leluhur kami, masak kudu segampang itu kami menyerahkannya," Kata Sairon kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sairon menambahkan family besarnya di Sembulang Pasir Merah, memilih memperkuat dan tetap menolak direlokasi ke Tanjung Banon imbas PSN Rempang Eco City.

Menurutnya, penduduk nan sudah pindah ke wilayah relokasi Tanjung Banon kebanyakan nan berprofesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pendatang.

Sedangkan, untuk penduduk original kampung Sembulang Pasir Merah, tetap banyak nan bertahan. Dia juga mengatakan, pihak BP Batam tidak mau adu info dengan info nan dimiliki warga.

"Kalau penduduk original Sembulang bisa dihitung, info penduduk nan tetap memperkuat 80 persen dan nan sudah pindah 20 persen. Saya tahu benar, BP Batam kita adu info tidak mau sama sekali tak bersuara seribu bahasa," ujarnya.

Warga Sembulang Hulu, Sukri juga menegaskan dia berbareng family besarnya tetap menolak relokasi imbas PSN Rempang Eco City.

Sukri pun menilai PSN Rempang Eco City sangat berakibat jelek bagi warga, terutama terhadap tangkapan nelayan di laut serta budidaya pertanian warga.

"Penolakan nilai mati. Semua family menolak keras. Karena sayang sama kampung nan diwariskan sama para leluhur. Sangat besar akibat buruknya bagi kami terutama Petani dan Nelayan," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Ia mengklaim hanya 3 Kepala Keluarga (KK) di kampung Sembulang Hulu nan menyetujui relokasi akibat dari PSN Rempang Eco City.

Namun mereka nan setuju direlokasi belum bisa menempati rumah di Tanjung Banon, akibat belum selesai dibangun. Menurutnya, dari 3 KK itu, diantaranya 1 KK dari ASN, 1 penduduk Sembulang Hulu nan tinggal di Monggak dan 1 KK lagi penduduk original Sembulang Hulu nan tinggal di Kota Batam.

"Cuma 2 KK nan original Sembulang Hulu, satu lagi penduduk pendatang. Yang PNS ini punya rumah di Batam," ujarnya.

BP Batam buka suara

Kepala Bagian Humas BP Batam, Sazani, menyampaikan bahwa rencana pemindahan penduduk ke kediaman tersebut berjalan pada tanggal 25 September 2024.

Hal ini berbeda dengan nan disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian nan mengaku relokasi dimulai pada 1 September 2024.

"Tahap awal, sebanyak 3 KK bakal kami pindahkan ke rumah baru mereka. Ketiga KK ini adalah mereka nan pertama kali bergeser ke kediaman sementara pada September 2023 lalu," Kata Sazani dalam keterangan tertulis.

Dia menyebut, pemindahan penduduk terdampak PSN Rempang Eco City dilakukan secara bertahap. Dia juga, membantah rumor nan menyebut rencana pemindahan penduduk ke kediaman baru kandas total.

Dia mengatakan, pengerjaan kediaman untuk penduduk di Tanjung Banon terkendala cuaca, namun pengerjaan tetap berproses dan tengah berlangsung.

"Memang kudu diakui, pengerjaan rumah di Tanjung Banon sedikit terkendala dengan aspek cuaca. Akan tetapi, seluruh proses terus berlangsung. Semoga tahapan pemindahan penduduk lain nan saat ini berada di kediaman sementara bisa rampung hingga akhir September," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan BP Batam terus memantau pengerjaan sekitar 60 unit rumah baru di Tanjung Banon. Menurutnya 20 unit rumah diantaranya, diminta ke kontraktor untuk segera proses nan penyelesaiannya hingga pertengahan September 2024.

Sebelumnya, Sesmenko bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan pemindahan penduduk di Pulau Rempang mulai dilakukan sejak 1 September 2024.

"Rempang kan sudah jalan relokasinya, mulai 1 September sudah ada nan pindah. Kan berjenjang kan, sampai akhir tahun kan mungkin," katanta di Batam, (26/8).

Lebih lanjut, dia mengatakan, pemindahan penduduk bakal dilakukan hingga akhir tahun 2024. Menurutnya, ada 350 penduduk nan bakal dipindahkan ke letak relokasi.

(arp/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional