Zarof Atur Pertemuan Pihak Tannur dengan Pejabat PN Surabaya Inisial R

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar sempat mengatur pertemuan antara pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat, dengan pejabat di lingkungan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya berinisial R untuk mengatur komposisi majelis pengadil perkara.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar menyebut kronologi pertemuan itu berasal ketika pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat (LR) menghubungi Zarof untuk dikenalkan dengan sosok R selaku pejabat PN Surabaya.

Baik Lisa maupun Zarof sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung dalam kasus dugaan suap vonis bebas Ronald Tannur di PN Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul mengatakan permohonan tersebut disampaikan Lisa dengan maksud dapat melobi R untuk memilih Majelis Hakim perkara Ronald Tannur seperti nan diinginkan.

"LR (Lisa Rahmat) meminta kepada ZR (Zarof Ricar) agar diperkenalkan kepada pejabat di PN Surabaya berinisial R dengan maksud memilih Majelis Hakim nan bakal menyidangkan perkara Ronald Tanur," jelasnya kepada wartawan, Senin (4/11).

Ia menyebut Zarof menyetujui pengaturan pertemuan itu lantaran sudah mengenal dan berkawan sejak lama dengan Lisa nan merupakan pengacara dari Ronald Tannur.

Kendati demikian, dia mengatakan dari hasil pemeriksaan interogator pengaturan pertemuan antara Lisa dengan pejabat R tersebut tetap hanya sebatas permintaan tolong mengenalkan semata. Dari pemeriksaan sejauh ini, katanya, Zarof tak terlibat langsung dalam penanganan perkara di Surabaya selain mengatur pertemuan itu.

"Mengenalkan dengan pejabat nan ada di sana, di Surabaya," kata Abdul.

Abdul menyebut pihaknya juga tetap belum menemukan adanya biaya nan diterima oleh Zarof dari pihak Lisa Rahmat untuk mengatur pertemuan tersebut.

Pada kesempatan itu, Abdul Qohar juga membantah sudah ada pejabat di lingkungan PN Surabaya nan diamankan penyidik.

"Saya jawab tidak ada, tidak betul [penangkapan terbaru pejabat di lingkungan PN Surabaya]," katanya menjawab pertanyaan dalam konvensi pers tersebut.

Hingga buletin ini ditulis belum ada pernyataan resmi dari PN Surabaya, Pengadilan Tinggi Jawa Timur, Mahkamah Agung (MA), hingga Komisi Yudisial (KY) mengenai pejabat R dan dugaan pengaturan komposisi majelis pengadil pengadil kasus Ronald Tannur.

"Selama perkara Ronald Tannur berproses di PN Surabaya, tersangka MW [ibu Ronald Tannur, Meiriska Widjaja] telah memberikan duit kepada LR sejumlah Rp1,5 miliar nan diberikan secara bertahap," kata Abdul Qohar.

"LR juga menalangi lebih dulu perkara di PN Surabaya sebanyak Rp2 miliar. Sehingga total biasa sebanyak Rp3,5 miliar diberikan untuk majelis pengadil dimaksud," imbuhnya.

Dia mengatakan interogator di Jampidsus tetap terus mendalami kasus tersebut.

"Penyidikan terus berjalan, kita mau tahu, jelas dan pasti tentang kasus ini sesuai dengan nan sebenar-benarnya," ujar Abdul Qohar.

Sebelumnya Kejagung resmi menetapkan tiga pengadil PN Surabaya ialah Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul sebagai tersangka penerima suap dalam kasus vonis bebas pembunuhan Gregorius Ronald Tannur. Di tingkat kasasi, vonis bebas itu dibatalkan MA, dan dijatuhi balasan lima tahun penjara.

Selain ketiga pengadil tersebut, Lisa Rahmat juga turut ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. Dalam kasus ini interogator juga menyita peralatan bukti duit tunai dalam beragam pecahan senilai Rp20 miliar beserta sejumlah peralatan elektronik.

Terbaru, Kejagung juga turut menetapkan ibu dari Ronald Tannur ialah Meirizka Widjaja (MW) sebagai tersangka pemberi suap. Meirizka diduga telah memberikan duit suap untuk ketiga pengadil melalui Lisa sebanyak Rp1,5 M.

(kid/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional