13 Korban Kebakaran Gudang Gas Elpiji Kritis: Luka Bakar 60-70 Persen

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Denpasar, CNN Indonesia --

Sebanyak 13 korban kebakaran di penyimpanan gas elpiji di Ubung Kaja, Denpasar, Bali masih dirawat di Ruangan intensive care unit (ICU) di RSUP Dr. I.G.N.G. Ngoerah alias Sanglah dengan kondisi sangat kritis dan tak sadarkan diri.

Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Ngoerah I Putu Kurniayanta mengatakan tetap berupaya menstabilisasi kondisi para pasien.

"Karena memang luka bakar nan didapat dari semua pasien itu sangat keras. Sampai saat ini dari 13 (pasien) itu 12 orang dengan support perangkat nafas. Karena, permasalahannya trauma ledakan itu juga berpengaruh pada jalan nafas bagian atasnya," kata dia saat konvensi pers di RSUP, Selasa (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga jalan nafas bagian atasnya bengkak dan susah dia bernafas. Sehingga kami bantu dengan perangkat bantu nafas nan 12 orang korbannya. Dan tidak menutup kemungkinan nan satu ini kondisinya tetap labil. Kemungkinan juga bakal kami bantu dengan perangkat bantu nafas lantaran mengenai dengan luka ledakan nan cukup keras sehingga masuk ke jalan nafas bagian atas," imbuhnya.

Kemudian, dari sistem organ tubuh nan lain para korban mengalami luka bakar cukup luas. Sehingga terjadi keguncangan dari saluran seluruh tubuhnya lantaran luka terlalu luas.

"Kemudian perlindungan tubuh terhadap kulitnya nan terluka itu tidak ada. Sehingga banyak keluar cairan dan kami dalam perihal ini memberikan cairan untuk menstabilkan kondisinya, dan secara umum kondisi ke-13 pasien ini adalah sangat kritis dan tetap labil," jelasnya.

Ia menyebutkan, dari 13 pasien ada 12 pasien nan kondisi pernafasannya tidak bagus dan diberikan support pernafasan.

"Dari 12 pasien dalam kondisi nafas kemungkinan kondisinya tidak begitu bagus. Begitu pula nan tetap belum dengan perangkat bantu nafas. Kemungkinan, ke arah nan tidak bagus juga lantaran luas luka bakar berasas pengalaman kami mungkin di atas 60 dan 70 persen, itu istilahnya agak sulit," ujarnya.

Kemudian, untuk kondisi paru-paru tetap para pasien dalam proses belum begitu bagus juga, lantaran mengenai inflamasi alias radang lantaran uap panas nan masuk lewat hidung dan kemudian ikut terbakar sampai paru-paru.

"Itu nan menyebabkan pembengkakan jalan napas bagian atas sampai ke bawah. Itu kami bantu dengan perangkat bantu napas sehingga tetap bisa napas," ujarnya.

I Gusti Putu Hendra Sanjaya, Dokter Bedah Plastik di RSUP Ngoerah mengatakan kendati luka bakar di atas 60 persen dalam kasus tertentu tetap ada nan selamat.

"Untuk kasus-kasus tertentu ada (yang selamat). Tapi jika kondisi seperti ini lantaran traumanya, kejadiannya kan asapnya begitu hebat. Kalau kejadiannya di ruang terbuka tidak terlalu banyak asap nan masuk kemungkinan tetap bisa kita selamatkan. Tapi jika kondisi seperti ini, tergantung banyaknya kerusakan jalan napas sampai ke paru-paru," ujarnya.

Sebelumnya, tiga korban peristiwa kebakaran penyimpanan gas elpiji meninggal dunia, setelah dirawat di RSUP Ngoerah alias Sanglah Bali.

Korban meninggal berjulukan Yudis Aldyanto, Edi Herwanto dan Purwanto. Affan Priyambodo, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Ngoerah mengatakan peristiwa kebakaran penyimpanan gas adalah kejadian luar biasa (KLB) dengan total pasien nan dirawat di Prof Ngoerah sebanyak 18 orang.

(kdf/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional