15 Juta Hektare Lahan APL Belum Tersertifikasi, Nusron Wahid: Perlu Revitalisasi Peta Kawasan Transmigrasi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid mengatakan pemetaan dan sertifikasi lahan di Indonesia baru mencapai 79 persen. Ia menargetkan perihal ini bisa tercapai 100 persen pada 2029. “Jadi, ada APL (area penggunaan lain), di luar hutan, total 70 juta hektare. nan tersertifikasi dan terpetakan 55 juta hektare,” ujar Nusron di Kementerian ATR/BPN pada Selasa sore, 12 November 2024.

Artinya, tetap ada 15 juta hektare lahan nan belum terpetakan dan tersertifikasi. Nusron berujar, lahan-lahan nan belum terpetakan dan tersertifikasi itu di antaranya merupakan lahan-lahan nan untuk program transmigrasi di masa lalu. “Perlu ada revitalisasi peta area transmigrasi,” ujar Nusron.

Nusron mengatakan, kementeriannya menyiapkan 564.957 hektare lahan telantar untuk program transmigrasi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Lahan tersebut, kata dia, tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Nusron, program transmigrasi bakal menjadikan lahan telantar mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sehingga, kata dia, pemanfaatan tanah bisa seperti nan diharapkan dalama petunjuk Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33. “Bahwa bumi, air, udara, dan segala isinya nan dikuasai negara, digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tutur Nusron.

Sebelumnya, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman mengatakan Presiden Prabowo mau konsentrasi melakukan pembangunan di wilayah Indonesia Timur, salah satunya Papua. Sejalan dengan tujuan program transmigrasi, Ifititah mengatakan pembangunan di wilayah tersebut dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di area tersebut.

Pilihan editor: Kategori Penerima dan Nilai Santunan Asuransi Jasa Raharja

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis