16 Bandara Ini Sudah Bolehkan Penumpang Membawa Laptop dan Benda Cair, Di Mana Saja?

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap bakal melakukan pemeriksaan keamanan di bandara penumpang bakal dihadapkan dengan pemeriksaan nan berlapis. Pemeriksaan ini merupakan salah satu corak keamanan nan kudu dilakukan guna melindungi penumpang dari segala kemungkinan hal-hal nan membahayakan.

Salah satu nan dilakukan adalah pengecekan dengan pendeteksi logam alias metal detector. Di bandara, pengamanan dengan menggunakan perangkat pendeteksi logam ini diterapkan secara berlapis. 

Sejatinya pemeriksaan sebelum memasuki pesawat dilakukan secara berlapis, mulai dari kelengkapan arsip hingga keamanan. nan membikin sedikit lama biasanya perangkat pendeteksi logam lantaran biasanya dilakukan sampai dua alias tiga kali demi keselamatan serta kenyamanan seluruh penumpang selama penerbangan.  

Pemeriksaan ini bukan tanpa alasan. Menjamin keselamatan penumpang di udara bukanlah perihal mudah. Untuk itu pemerintah Indonesia sendiri telah menjaminnya dalam patokan tertulis. Ada dua patokan nan menjadi dasar prosedur standar pengamanan peralatan bawaan penumpang pesawat sebelum dipindai melalui perangkat pendeteksi logam.  

Yang pertama berasas Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/2765/XII/2010 tentang Tata Cara Pemeriksaan Keamanan Penumpang, Personel Pesawat Udara, dan Barang Bawaan nan Diangkut dengan Pesawat Udara dan Orang Perseorangan, dan kedua adalah Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2016 tentang Prosedur Pemeriksaan Bagasi dan Barang Bawaan nan Berupa Perangkat Elektronik nan Diangkut dengan Pesawat Udara. 

Menurut Pasal 23 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Tata Cara Pemeriksaan Keamanan Penumpang, Personel Pesawat Udara, dan Barang Bawaan nan Diangkut dengan Pesawat Udara dan Orang Perseorangan, mengatur beberapa peralatan nan kudu dilepas, dikeluarkan, alias ditunjukkan kepada petugas. Barang nan ditunjukkan diantaranya, komputer jinjing alias laptop, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya. Sedangkan sejumlah peralatan kudu dikeluarkan dari tas sebelum melewati perangkat alias pintu metal detector.  

Beberapa peralatan nan dicurigai alias membikin petugas ragu pada peralatan elektronik, bakal diminta untuk diuji di tempat. Namun, tak perlu khawatir, jika peralatan Anda diminta diuji di lokasi, biasanya cukup diperintahkan untuk menyalakan dan mengoperasikan peralatan elektronik tersebut seperti biasa dengan pengamatan petugas. Selain barang elektronik, barang berbentuk cairan serta gel juga dipindai dengan mesin x-ray. 

Akan tetapi, patokan seperti nan diberlakukan di Indonesia tak serta merta juga diterapkan di negara lain.

Dilansir dari CNA Lifestyle sejak 2015, sejumlah airport di beberapa negara telah mengganti sistem pemindaian lama dengan mesin tomografi terkomputerisasi (CT) X-ray nan canggih. 

Pemindai CT ini menghasilkan tampilan tiga dimensi, nan memungkinkan petugas keamanan memutar gambar dan memeriksa isi tas tangan dari beragam sudut. Dengan ini para petugas di airport dapat melakukan pemeriksaan kepada lebih banyak orang dalam rentang waktu nan lebih singkat. Teknologi ini juga bermaksud agar antrean bergerak lebih cepat, membantu airport menghindari penundaan dan penumpang mengalami perjalanan nan tidak terlalu menegangkan. 

Meskipun penerapannya bervariasi di setiap bandara, pemindai secara umum bermaksud untuk membikin hidup kita lebih mudah. Beberapa airport di bagian bumi telah menerapkan untuk mempersingkat pemeriksaan agar barang elektronik dan barang cair bisa diperiksa tanpa ditunjukkan di tempat. Berikut daftarnya: 

1. Bandara Internasional Incheon (Korea Selatan)

2. Bandara Internasional Hongkong (Cina)

3. Bandara Internasional Jeju (Korea Selatan)

4. Bandara Internasional Hamad, Doha (Uni Emirat Arab) 

Iklan

5. Bandara Melbourne (Australia) 

6. Bandara Perth (Australia) 

7. Bandara Canberra (Australia)

8. Bandara Auckland (Selandia Baru) 

9. Bandara Christchurch (Selandia Baru)

10. Bandara Wellington (Selandia Baru)

11. Bandara Heathrow London (Inggris) 

12. Bandara Amsterdam Schiphol (Belanda)

13. Bandara Internasional Munich (Jerman)

14. Bandara Berlin (Jerman)

15. Bandara Leonardo Da Vinci Fiumicino (Italia)

16. Bandara Milano Malpensa, Milan (Italia)

SAVINA RIZKY HAMIDA | RINI KUSTIANI | CNA LIFESTYLE
Pilihan editor: Apa Itu Skrining Keamanan Bandara nan Kerap Bikin Stres Traveler

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis