3 Skema Pemindahan ASN ke IKN Termasuk Rekrut 49 RIbu CPNS, Jokowi Beri Apartemen untuk Pejabat Eselon I

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyiapkan tiga skema pemindahan aparatur sipil negara alias ASN ke IKN, nan waktunya belum ditentukan meski Presiden Jokowi beriktikad berkantor di sana pada Juli ini dan menggelar Uparaca HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di Nusantara.

Pemerintah tetap memfinalisasi skema pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN, namun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas optimistis pemindahan ASN ke IKN bakal mewujudkan transformasi budaya kerja baru nan agile dan adaptif terhadap teknologi.

“Alhamdulillah, skema-skema terus didetilkan. Sejauh ini lancar, dengan beberapa skema nan disiapkan. Tadi di rapat Presiden memberi pengarahan detil, sehingga ke depan keahlian birokrasi di IKN bisa optimal, dengan budaya dan paradigma kerja baru nan transformatif, agile, dan adaptif, bukan hanya perpindahan bentuk semata,” ujar Anas seusai rapat di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.

Anas menjelaskan, untuk mendukung keahlian pemerintah di IKN, alokasi SDM ASN ke IKN dilakukan dalam tiga cara. Pertama, pemindahan ASN ke ibukota baru Indonesia tersebut secara berjenjang sesuai penapisan kelembagaan dan kesiapan hunian.

“Penapisan kelembagaan ini penting, seperti disampaikan Bapak Presiden tadi, lantaran bakal menggaransi terciptanya efektivitas dan efisiensi pemerintahan. Tadi kami sampaikan prioritas-prioritas pada opsi 179 unit eselon I pada 38 K/L, 91 unit eselon I pada 29 K/L, dan beberapa opsi lagi,” ujar Anas seperti dikutip dari laman Kemenpan RB..

“Bagi ASN nan bakal pindah pertama bakal mendapatkan tunjangan pionir nan besarannya sedang kami finalkan berbareng Menteri Keuangan,” kata Anas.

Adapun langkah kedua, susunan unik rekrutmen CPNS untuk penempatan di IKN. Rekrutmen CPNS tersebut bakal diumumkan terbuka dalam waktu tidak lama lagi. Pada tahap pertama, berasas perincian susunan berbareng Badan Kepegawaian Negara (BKN), terdapat 40.021 susunan CPNS di Instansi Pusat nan dialokasikan untuk penempatan di IKN.

“Jadi rekrutmen baru itu bakal menjadi pegawai lembaga pusat nan ditempatkan pada unit kerja nan berlokasi di IKN. Sebagai contoh, Kementerian Kesehatan tahun ini merekrut sekian CPNS, dan Pak Menkes sudah mengalokasikan untuk IKN. Jadi selain penempatan di unit kerja Kemenkes di beragam daerah, di IKN secara unik juga sudah dihitung alokasinya,” ujar Anas.

Secara khusus, lanjut Anas, dari 40.021 susunan CPNS penempatan IKN tersebut, pemerintah bakal memberikan afirmasi sebesar 5 persen untuk putra-putri terbaik Kalimantan Timur. “Ini menjadi kesempatan bagi putra-putri Kaltim untuk terlibat dan mendedikasikan keahlian terbaiknya bagi bangsa, salah satunya melalui IKN,” ujar Anas.

Cara ketiga adalah dengan mutasi pegawai dari Pemda di sekitar IKN. “Jadi nan sudah jadi ASN di pemda-pemda sekitar IKN juga bisa mengusulkan pindah jika memang ada susunan nan dibutuhkan di IKN. Tentu saja mutasi ini tetap memperhitungkan efektivitas keahlian pada seluruh Pemda di sekitar IKN,” ujar Anas.

Mutasi pegawai ASN di sekitar IKN tersebut dilakukan secara terbuka dan kompetitif. “Lowongan pegawai ASN pada OIKN dan K/L nan ada di IKN diumumkan secara terbuka. Nantinya status kepegawaian pelamar nan lulus beranjak menjadi Pegawai OIKN alias K/L di IKN,” ujar Anas.

Anas juga menyampaikan progres jumlah ASN nan bakal pindah ke IKN berjuntai kesiapan hunian. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian PPN/Bappenas, terdapat 47 tower nan selesai dibangun hingga November 2024. “Nanti dari 47 tower itu, sebanyak 29 tower bakal diisi ASN, lampau sebagian lainnya diisi TNI/Polri,” jelasnya.

Ia menjelaskan secara rinci progres kesiapan 29 tower nan bakal dihuni ASN. Pada Juli 2024 bakal jadi 8 tower dengan total 48 unit dan pada September 2024 bakal ada 14 tower nan berfaedah berjumlah 840 unit.

Iklan

Sementara pada November 2024 bakal ada 7 tower dengan total 420 unit. Untuk JPT Madya (eselon I) bakal diberikan 1 unit. Bagi ASN nan belum berkeluarga, 1 unit nan terdiri dari 3 bilik bakal diisi oleh 3 ASN.

“Kami telah membikin skenario lebih detil termasuk siapa saja ASN nan bakal pindah by name. Jadi setiap kementerian siapa saja nan bakal pindah juga sudah ada datanya sesuai dengan kesiapan hunian. Misalnya Kemenkomarves pada September 2024 bakal ada 43 unit hunian, November 2024 ada 17 unit kediaman sehingga totalnya 60 unit hunian. Kemudian Kemendagri ada 70 unit kediaman di bulan September dan 28 unit kediaman di bulan November dan lain-lain,” ujarnya.

Anas mengatakan, pemerintah juga telah membikin skenario mengenai sistem kerja dan tempat kerja bagi ASN nan juga telah dibahas berbareng Menteri PUPR. “Misalnya ada 4 gedung Kemenko. Kemenko 1 kelak bakal berkantor sebanyak berapa menteri, berapa jumlah eselon I-nya, sudah disampaikan data-datanya,” katanya.

Pejabat Eselon I Dapat 1 Aparetemen

Presiden Joko Widodo memutuskan eselon I nan bakal pindah ke IKN bakal menempati 1 unit apartemen sendiri alias berbareng keluarga. Masing-masing apartemen seluas 98 meter persegi dengan tiga buah kamar.

“Tadi diputuskan apakah 1 unit (apartemen) ini sharing (berbagi) alias sendiri. Nah tadi Pak Presiden memutuskan unik untuk eselon I bakal dihuni sendiri, terutama mereka nan sudah berkeluarga,” kata Azwar Anas.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, hingga November 2024 diperkirakan sudah ada 47 tower/menara atau gedung apartemen nan siap huni di IKN.

Pembangunan 47 tower itu bakal selesai secara berjenjang antara lain 8 unit tower di bulan Juli sebagai tahap awal, dan sisanya September hingga Oktober 2024.

Berbeda dengan eselon I, katanya, para pegawai ASN nan belum berfamili bakal menempati 1 unit apartemen dengan tiga kamar, secara berbagi berbareng rekan sesama ASN.

ANTARA

Pilihan Editor Jokowi Teken Undang-undang 4/ 2024 tentang Hak Ibu Pasca-Melahirkan, Apa Saja Isinya?

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis