ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 27 Agu 2024 13:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 32 siswa SMK dan mahasiswa tetap menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Semarang buntut demonstrasi di depan DPRD Kota Semarang pada Senin (26/8) nan berhujung ricuh.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Artanto mengatakan dari total tersebut 10 di antaranya merupakan mahasiswa dan 22 pelajar.
"Ada 22 siswa SMK. Hari ini kami indang orang tuanya," kata Artanto seperti dikutip Antara di Semarang, Selasa (27/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, para orang tua pelajar bakal mendampingi anaknya saat dimintai keterangan.
"Akan ditanyakan, apa argumen para siswa SMK ini ikut dalam tindakan di depan DPRD Kota Semarang kemarin," katanya.
Selain itu, lanjut dia, polisi juga menyelidiki dugaan vandalisme saat tindakan demo nan dibubarkan paksa tersebut.
Artanto menyebut upaya tegas kepolisian tersebut sudah sesuai dengan prosedur standar operasional.
Menurut dia, usai tindakan nan berujung ricuh tersebut, situasi kamtibmas di wilayah Jawa Tengah relatif kondusif dan terkendali.
Ia pun mengimbau beragam komponen masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum dengan tertib dan sesuai aturan.
"Jangan sampai terulang hal-hal nan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi orang lain," katanya.
Demo golongan sipil dan mahasiswa di Semarang berakhir ricuh, Senin (26/8) petang. Polisi membubarkan paksa tindakan mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Semarang pada
Aksi sorong antara mahasiswa dan petugas kepolisian pun tak terhindarkan.
Dalam aksinya, para mahasiswa merusak dua pintu gerbang kompleks instansi nan berada satu letak dengan instansi Wali Kota Semarang.
Polisi pada akhirnya mendorong massa mahasiswa ke arah Utara di Jalan Pemuda dengan menggunakan mobil meriam air dan tembakan gas air mata.
(Antara)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.