5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada 20 Oktober 2024, perhatian publik kembali tertuju pada siapa nan bakal mengisi posisi Menteri Keuangan nan saat ini dipegang Sri Mulyani.

Isu ini mencuat setelah pertemuan antara Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani Indrawati, dengan Prabowo pada 9 September lalu. Pertemuan tersebut memicu spekulasi, terutama lantaran setelahnya Prabowo membagikan foto-foto pertemuan itu, di mana Sri Mulyani juga didampingi oleh Thomas Djiwandono, nan disebut-sebut sebagai kandidat potensial untuk menggantikan Sri Mulyani.

Selain Thomas Djiwandono, berikut nama nan diisukan menjadi pengganti Sri Mulyani

1. Thomas Djiwandono

Thomas Djiwandono, lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972, adalah Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014 dan keponakan Prabowo Subianto. Ia merupakan putra dari Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati, serta cicit dari pendiri Bank BNI 46, R.M Margono Djojohadikusumo.

Pendidikannya dimulai di SMP Kanisius, Jakarta, dan kemudian meraih gelar sarjana dalam sejarah dari Haverford College, AS, serta master dalam Hubungan Internasional dan Ekonomi Internasional dari Johns Hopkins University. Kariernya meliputi posisi sebagai analis finansial di Hong Kong dan Deputy CEO di Arsari Group.

Di bumi politik, Thomas aktif di Partai Gerindra dan dikenal berkedudukan krusial dalam kampanye logistik Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Atas kinerjanya, Gerindra diakui mempunyai laporan finansial transparan oleh Transparency International Indonesia dan ICW.

2. Chatib Basri

Muhammad Chatib Basri adalah ahli ekonomi dan peneliti nan mahir di bagian makroekonomi, perdagangan internasional, dan ekonomi politik. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan meraih gelar master dalam ekonomi pembangunan (1996) dan PhD di bagian ekonomi (2001) dari Australian National University.

Kariernya dimulai sebagai asisten peneliti di Research School of Pacific and Asian Studies. Di pemerintahan, Chatib pernah menjadi penasihat Kementerian Koordinator Perekonomian, Wakil Menteri Keuangan untuk G-20, dan Ketua BKPM. Pada 2013, dia ditunjuk sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

3. Mahendra Siregar

Iklan

Mahendra Siregar, lahir di Bandung pada 17 Oktober 1962, saat ini menjabat sebagai Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk periode 2022-2027. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1986), dia melanjutkan studi ke Monash University, Australia, dan meraih gelar master di bagian ekonomi pada 1991.

Setelah itu, Mahendra memulai pekerjaan diplomatiknya di Kementerian Luar Negeri, termasuk menjabat sebagai Sekretaris Bidang Ekonomi di Kedubes RI London (1992-1995) dan Konselor Penerangan di KBRI Washington DC (1998-2001). Di Indonesia, dia menduduki beragam posisi strategis, termasuk Deputi Menko Perekonomian, Wakil Menteri Perdagangan (2009-2011), serta Wakil Menteri Keuangan. Salah satu prestasinya adalah mempercepat proses dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok saat menjadi Kepala BKPM (2011-2014).

4. Gunadi Sadikin

Budi Gunadi Sadikin dilantik sebagai Menteri Kesehatan RI pada 23 Desember 2020, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN I sejak November 2019. Dalam perannya sebagai Wakil Menteri, dia terlibat dalam penanggulangan pandemi COVID-19, berfokus pada pengadaan perangkat PCR, vaksin, dan pengedaran vaksin, serta mengelola 70 rumah sakit BUMN.

Karier Budi dimulai pada 1988 sebagai Information Technology Officer di IBM Asia-Pasifik di Tokyo. Ia kemudian berkarier di perbankan, termasuk di Bank Bali, ABN AMRO Bank, Bank Danamon, dan Bank Mandiri, di mana dia menjadi Direktur Micro dan Retail Banking. Ia juga pernah menjadi Direktur Utama Inalum hingga 2019.

5. Kartika Wirjoatmodjo

Kartika Wirjoatmodjo dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN pada 25 Oktober 2019 melalui Keputusan Presiden Nomor 72/M Tahun 2019. Sebelum berasosiasi dengan Kementerian BUMN, dia memegang beragam posisi krusial di sektor keuangan, termasuk Direktur Utama Bank Mandiri (2016-2019), Direktur Finance & Strategy di Bank Mandiri (2015-2016), serta Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (2014-2015). Ia juga pernah menjadi Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (2011-2013).

Lahir di Surabaya pada 18 Juli 1973, Kartika menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1996, dan memperoleh gelar MBA dari Erasmus University Rotterdam pada 2001.

KARUNIA PUTRI | HENDRIK KHOIRUL | ANNISA FEBIOLA | LPEM | DATA INDONESIA
Pilihan editor: Thomas Djiwandono Soal Kenaikan PPN Jadi 12 Persen: Biarkan Prabowo Jadi Presiden Dulu

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis