5 Hari Bertahan di Tenda, Mahasiswa UGM Lanjut Protes Uang Pangkal IPI

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Sekelompok mahasiswa UGM nan memprotes kebijakan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) namalain duit pangkal memutuskan memperkuat dengan tenda kemahnya di laman Gedung Balairung meski pihak rektorat telah menemui mereka, Kamis (30/5) sore.

Humas Aliansi Mahasiswa UGM, Maulana menuturkan, para mahasiswa nan mendirikan tujuh tenda kemah sejak Senin (27/5) kemarin, hingga Jumat (31/5) pagi ini tetap tetap memperkuat di laman Gedung Balairung alias instansi rektorat kampus.

"Masih (bertahan)," kata Maulana saat dihubungi, Jumat pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maulana menyatakan, argumen mereka tetap memperkuat adalah pertemuan dengan ketua kampus kemarin nan dianggap tak memunculkan solusi. Para mahasiswa tetap dalam tuntutannya, ialah UGM meniadakan IPI dan mengubah skema Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari lima golongan menjadi delapan golongan.

Kata Maulana, mereka juga menuntut agar Rektor UGM, Ova Emilia bersedia menemui dan berbincang langsung dengan para mahasiswa penunggu tenda.

"Permintaan untuk berjumpa dengan Bu Ova tidak dipenuhi," ujarnya.

Maka dari itu, lanjut Maulana, para mahasiswa tetap tetap bakal memperkuat dengan tenda-tenda mereka di Balairung sampai tuntutan mereka betul-betul terpenuhi.

Saat ketua kampus menemui para mahasiswa (30/5) kemarin, mereka sempat mempertanyakan ketidakhadiran Ova Emilia nan dua hari sebelumnya disebut sedang dalam perjalanan kembali ke Indonesia usai agenda tugas di Qatar.

Pertemuan kemarin sementara itu dari pihak rektorat diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan Prof Supriyadi juga Sekretaris Universitas UGM Andi Sandi Antonius.

Supriyadi menjelaskan, hingga Kamis kemarin Ova belum berada di Yogyakarta lantaran kepentingan tugas. Akan tetapi, dia memastikan jika rektor terbuka dengan aspirasi para mahasiswa.

"Tentunya jika memang ada perihal krusial untuk kemudian perlu dikomunikasikan, bisa saja kelak adik-adik mahasiswa itu meminta melalui Ditmawa untuk berjumpa dengan bu rektor dan kita bakal bantu fasilitasi," kata Supriyadi, Kamis.

Supriyadi cs dalam momen itu menjelaskan bahwa UKT tahun resmi tak naik dan kebijakan kembali ke patokan tahun 2023.

UKT dan IPI nan diberlakukan UGM merujuk kepada Indeks Kemampuan Ekonomi (IKE) nan mencakup penghasilan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, SPT Tahunan, dan daya listrik.

Dalam perihal ini, IPI hanya dibebankan kepada calon mahasiswa baru nan masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan termasuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul.

Koordinator Forum Advokasi UGM 2024 Rio Putra Dewanto menuturkan, tindakan mereka kali ini memperjuangkan para calon mahasiswa nan mengidamkan untuk bisa berkuliah di UGM.

"Intinya jangan sampai ada calon mahasiswa nan kesulitan ataupun sudah down duluan lantaran biaya pendidikan nan makin tinggi," kata Rio, Kamis.

Apabila kampus kembali ke tahun lalu, maka artinya IPI alias duit pangkal tetap bakal diberlakukan bagi mahasiswa baru nan masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan termmasuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul.

Kata dia, calon mahasiswa dengan UKT subsidi 75 persen, 50 persen, dan 25 persen tidak dibebankan duit pangkal. Akan tetapi, pihaknya berambisi duit pangkal alias IPI ini tak lagi diterapkan di UGM, selain UKT nan kembali menjadi delapan golongan.

(kum/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional