78 Tahun BNI, Perjalanan Bank Negara Indonesia Berdiri Setahun Setelah Kemerdekaan RI

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 78 tahun nan lalu, tepatnya 5 Juli 1946 Bank Negara Indonesia (BNI) resmi berdiri. Dari masa-masa awal berdirinya di tengah perjuangan kemerdekaan hingga era digital saat ini, BNI telah memainkan peran krusial dalam pembangunan ekonomi nasional.

Cikal bakal BNI dimulai pada 5 Juli 1946, kurang dari setahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Di tengah gejolak revolusi dan upaya mempertahankan kemerdekaan, para pendiri bangsa menyadari pentingnya kehadiran sebuah bank nasional nan dapat mendukung perekonomian negara nan baru merdeka.

Dilansir dari laman resmi BNI, bank ini pada awalnya didirikan sebagai bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia berasas Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 1946. Margono Djojohadikusumo, seorang tokoh krusial dalam sejarah ekonomi Indonesia menjadi kepala pertama BNI. 

Margono nan merupakan kakek Prabowo Subianto merupakan personil Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS). Pendiriannya didorong oleh kebutuhan mendesak untuk mendirikan bank nan dapat mengelola finansial negara nan baru merdeka dan membantu membangun ekonomi nasional.

Pada awal pendiriannya, BNI berfaedah sebagai bank sentral dengan nama "Bank Negara Indonesia" berasas Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946. Tugas utama BNI pada saat itu adalah untuk mengeluarkan dan mengedarkan Oeang Republik Indonesia (ORI), mata duit pertama nan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.

Pada 1968, melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946 dan statusnya berubah menjadi Bank Umum Milik Negara. Peran BNI sebagai bank nan bekerja memperbaiki ekonomi rakyat dan berperan-serta dalam pembangunan nasional semakin ditekankan dengan undang-undang ini.

Seiring berjalannya waktu, BNI mengalami beragam perubahan signifikan. Pada 1992, berasas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1992, BNI mengubah corak hukumnya menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Langkah besar lainnya adalah pada 1996 ketika BNI menjadi bank BUMN pertama nan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, menjadikannya perusahaan publik.

Menghadapi krisis ekonomi Asia pada akhir 1990-an, BNI menerima proses rekapitalisasi dari pemerintah pada 1999 untuk memperkuat struktur keuangannya. Selanjutnya, pada 2007, BNI melakukan divestasi saham pemerintah dan mengadakan penawaran umum saham terbatas pada 2010. 

Iklan

Memasuki abad ke-21, BNI dihadapkan pada tantangan dan kesempatan baru. Revolusi digital nan mengubah lanskap industri finansial dunia menuntut BNI untuk kembali bertransformasi. Bank nan lahir di era perjuangan kemerdekaan ini kudu beradaptasi dengan sigap untuk tetap relevan di era digital.

BNI merespons perubahan ini dengan meluncurkan beragam penemuan digital. Pada 2007, BNI memperkenalkan jasa internet banking nan memungkinkan pengguna melakukan transaksi perbankan secara online. Ini diikuti dengan peluncuran aplikasi mobile banking pada 2010, nan semakin memudahkan pengguna dalam mengakses jasa perbankan.

Transformasi digital BNI tidak hanya berfokus pada pengembangan channel digital, tetapi juga mencakup digitalisasi proses internal dan pengembangan kapabilitas analitik. BNI berinvestasi besar-besaran dalam teknologi big info dan artificial intelligence untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki pengalaman nasabah.

Salah satu terobosan krusial BNI di era digital adalah peluncuran BNI Digital pada 2019. Platform ini memungkinkan calon pengguna untuk membuka rekening online tanpa perlu datang ke instansi cabang. 

Dengan semboyan "Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa", BNI terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Pilihan Editor: BNI Blokir Rekening nan Terindikasi Transaksi Judi Online

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis