905 Desa di Jatim Terancam Kekeringan, Terbanyak di Bojonegoro

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 05 Sep 2024 20:35 WIB

Sebanyak 106 desa di Kabupaten Bojonegoro rentan mengalami kekeringan imbas musim tandus tahun ini. Ilustrasi pembagian air bersih untuk mengantisipasi kondisi kekeringan. (CNNIndonesia/Safir Makki)

Surabaya, CNN Indonesia --

Sebanyak 905 desa di 27 kabupaten/kota Jawa Timur terancam mengalami kekeringan akibat musim kemarau hingga September 2024.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan, pihaknya mulai melakukan menyalurkan air untuk meminimalisasi akibat kekeringan tersebut.

"Kami antisipasi ada 905 desa. Dari 27 [kabupaten/kota] itu sudah dilakukan pengedaran air bersih, mulai dari Ponorogo, Bojonegoro, Pasuruan itu sudah dilakukan," kata Gatot saat dikonfirmasi, Kamis (5/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot mengatakan, salah satu wilayah paling terdampak adalah Kabupaten Bojonegoro. Sebab di sana terdapat 106 desa nan terancam mengalami kekeringan.

"Yang jadi perhatian sekarang posisinya paling banyak di Bojonegoro. Ada 106 titik desa," ucapnya.

Modifikasi cuaca

Selain itu, untuk meminimalisasi akibat kekeringan agar tak makin meluas di Bojonegoro, pihak BPBD dan BMKG Jatim melakukan modifikasi cuaca di wilayah itu.

"Modifikasi cuaca untuk mengisi kekurangan air nan ada di Waduk Pacal, sekitar dua minggu lampau sudah dilakukan," ucapnya.

Anggaran nan dipakai buat pengedaran air bersih ke beragam wilayah terancam kekeringan saat ini tetap dibagi dengan kabupaten/kota.

Apabila anggaran dari masing-masing wilayah sudah habis, BPBD Jatim bakal mengalokasikan anggaran regulernya untuk kebutuhan pengedaran air bersih. Hal itu sebagaimana nan terjadi di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Blitar.

"Seandainya musim kering tetap panjang, dan kebutuhan air penduduk tetap tinggi serta alokasi kami habis, kami bisa gunakan alokasi BTT (Belanja Tidak Terduga) nan disiapkan Pemprov Jatim," ujarnya.

Gatot mengimbau agar masyarakat di Jatim bisa lebih bijak dalam memanfaatkan air bersih. Apalagi September ini merupakan puncak musim tandus di Indonesia.

"Prinsipnya, saat ini kita mengharapkan masyarakat bisa memanajemen air nan mereka miliki untuk digunakan secukupnya dalam satu keluarga," kata dia.

(frd/kid)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional