TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebut banyak generasi muda dari kalangan kelas menengah enggan mempunyai keturunan lantaran nilai rumah nan mahal.
“Ada info nan menunjukkan anak-anak gen z dan milenial condong tidak mau punya anak lantaran perumahan, apalagi di kota, itu tidak terjangkau,” ujar adik Prabowo Subianto tersebut dalam aktivitas Diskusi Ekonomi Kamar Dagang dan Industri berbareng Pengusaha Internasional Senior di Menara Kadin, Senin, 7 Oktober 2024.
Hashim mengaku menemukan banyak kasus pasangan muda nan bekerja di tengah kota tapi membeli alias membangun rumah di pinggiran kota. “Mereka tiap hari masuk kota 1,5 jam, kembali lagi 1,5 jam. Malam jika ketemu pasangannya sudah tidak bergairah, sudah capek. Tidak mau punya anak” katanya.
Adik kandung Prabowo Subianto itu cemas andaikan kejadian ini terus berlanjut, Indonesia bakal mengalami penurunan jumlah kelahiran dan penuaan penduduk. Apalagi, Indonesia saat ini tengah mengalami bingkisan demografi.
“Ini sangat membahayakan masa depan kita. Dan ini kudu betul-betul kita perhatikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hashim menyatakan pemerintahan baru Prabowo Subianto telah menyiapkan program pembangunan 3 juta rumah untuk menangani persoalan ini. Adapun pembangunan tersebut terdiri dari 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta rumah di perkotaan selama lima tahun mendatang.
Iklan
Ia menambahkan program itu tak hanya mencakup pembangunan rumah-rumah baru, tapi juga perbaikan rumah-rumah nan sudah berdiri. “Ide kami adalah untuk memberikan pembiayaan untuk rakyat kita nan belum punya rumah alias punya rumah nan tidak layak huni," ujar Hashim.
Umumnya, kata Hashim,, banyak rakyat nan telah mempunyai lahan sehingga pengadaan alias akuisisi lahan bukan lagi menjadi masalah. Karena itu, pemerintah memilih membiayai pembangunan alias perbaikan rumah 20 sampai 30 rumah setiap tahun. Jika dikali dengan kebutuhan 70.000 rumah setiap tahun, jumlah rumah nan bakal dibangun alias direnovasi itu bakal mencapai 1,5 juta sampai 2,25 juta rumah.
Untuk merealisasikan rencana ini, CEO Arsari Group itu mengaku telah menemui sejumlah pihak. Mereka antara lain PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) alias SMF, hingga Perum Pembangunan Perumahan Nasional alias Perumnas. Bahkan, dia mengaku telah menemui CEO BTN, Nixon Napitupulu, sebanyak empat sampai lima kali untuk membahas program ini.
Han Revanda Putra berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
Pilihan Editor: Direksi dan Komisaris Net TV Mengundurkan Diri, Ada Apa?