TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengatakan tetap menginvestigasi penyebab percikan api pada mesin pesawat dengan penerbangan GA-1105. Saat kejadian, pesawat nan terbang pada Rabu, 15 Mei 2024 itu tengah mengangkut 450 penumpang, rombongan calon jemaah haji asal embarkasi Makassar.
Irfan menjelaskan penyebabnya bisa dari dalam mesin maupun luar. "Hasil investigasi sementara, bukan dari luar ya. Jadi dari dalam, nah ini perlu lebih banyak investigasi," kata dia di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Rabu, 22 Mei 2024.
Berbagai mahir pun ikut membantu dalam proses investigasi pesawat, seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan National Transport Safety Board (NTSB), baik dari Garuda Indonesia, Amerika, maupun pihak Boeing.
Irfan mengungkap tidak ada rencana untuk mengganti pesawat sewaan tersebut. “Sekarang, untuk mendapatkan pesawat itu juga minta maaf susahnya, lantaran jumlah pesawat nan level di pasar itu enggak banyak,” ucapnya.
Ia menjelaskan pesawat Boeing 747-400 itu hanya disewa saat musim haji tiba, ialah selama tiga bulan. Termasuk perawatannya. Tanggung jawabnya diserahkan sepenuhnya kepada pemilik.
Saat hendak menyewa pesawat, dia bermaksud menyatakan pesawat dalam kondisi nan memenuhi syarat. Mulai dari spesifikasi nan diminta oleh Kementerian Agama soal jumlah penumpang, sampai pengecekan langsung ke letak berbareng Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Iklan
Dalam proses pengecekan itu, dia berujar tak ada sinyal negatif dari DKPPU saat memandang rekaman perawatannya. Sehingga dinilai bisa terbang. "Bukan masalah usia, nan paling penting, ditangani dengan baik alias tidak?" tanyanya.
Ia berambisi pesawat itu dapat segera beraksi kembali. Tentu setelah melewati beberapa pemeriksaan baik internal maupun dari DKPPU. Jika belum bisa terbang, maka dia tetap berupaya untuk menggunakan pesawat nan dimiliki.
Saat peristiwa itu terjadi, perusahaan menerbangkan jemaah dengan Boeing 777 dan Airbus, masing-masing dengan kapabilitas 368 dan 242 penumpang. Meski imbasnya, 100 agenda penerbangan reguler Garuda terdampak.
Ia memastikan bahwa seluruh jemaah nan terjadwalkan terbang dan menuju tanah suci itu terbawa. Ia pun meminta maaf atas keterlambatan tersebut. Jadi soal kinerja ini kami sangat memahami dan kami menyampaikan permintaan maaf kami, kata dia.
Pilihan Editor: Kronologi Pesawat Garuda Jamaah Haji Makassar Mendarat Kembali lantaran Kerusakan Mesin