Alasan Masjid Al-Azhar Gelar Salat Idul Adha Beda dengan Pemerintah

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Minggu, 16 Jun 2024 08:00 WIB

Keputusan Masjid Al-Azhar ini berbeda dengan keputusan pemerintah hingga ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah. Masjid Agung Al-Azhar gelar Salat Idul Adha, Minggu (16/6) pagi. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar Tatang Komara mengatakan Masjid Agung Al-Azhar menggelar Salat Idul Adha hari ini Minggu (16/6) lantaran mengikuti waktu wukuf di Arafah, Arab Saudi nan sudah digelar pada Sabtu (15/6).

Keputusan Masjid Al-Azhar ini berbeda dengan keputusan pemerintah hingga ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah nan telah memutuskan Hari Raya Idul Adha alias 10 Zulhijah 1445 H jatuh pada Senin (17/6).

"Kami bermufakat tentunya atas info nan dikeluarkan Saudi Arabia berangkaian dengan wukuf di Arafah itu jatuh pada tanggal 15 Juni 2024, tentunya keesokan harinya kan Iduladha. Maka kami menetapkan untuk shalat Idul Adha kali ini adalah pada tanggal 16 Juni 2024, hari Ahad," kata Tatang ketika ditemui di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Minggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tatang juga menjelaskan Masjid Al-Azhar melaksanakan Salat Idul Adha pada hari ini lantaran memperhatikan pada keputusan Organisasi Konferensi Islam (OKI), nan menyatakan Idul Adha bakal digelar sehari setelah penyelenggaraan wukuf.

Ia mengatakan Masjid Al Azhar sebetulnya telah menyiapkan dua opsi dalam penyelenggaraan salat. Opsi pertama di gelar di lapangan nan terletak di depan Masjid. Namun opsi ini tak jadi dilakukan lantaran kondisi tak memungkinkan lantaran sehabis hujan.

"Maka ke Plan B, ada di Masjid dan di aula. Insyaallah tidak cemas untuk jemaah sekalian, masjid kita dan aula serta lingkungannya bisa menampung 12 ribu-13 ribu jemaah, kita siapkan baik sarana sampai ke pengeras bunyi Insyaallah bakal terdengar," kata dia.

Tatang mengatakan penyelenggaraan Salat Id kali ini mengambil tema untuk tetap berempati kepada sesama kerabat umat Islam di Palestina.

"Kita punya empati, empati kepada sesama untuk berkorban tentunya secara pikiran, materi, gimana kerabat kita Palestina merdeka," kata dia.

(rzr/mik)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional