Aliansi Santri Gus Dur Sentil Pengerahan Banser: Jangan Gaya Preman

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kordinator Aksi Aliansi Santri Gus Dur, Muhamad Sholihin mempersilahkan Banser memihak PBNU, namun tidak dengan style preman. Banser merupakan lembaga semi otonom dari GP Ansor.

Hal itu disampaikan Sholihin menanggapi pernyataan Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin namalain Gus Addin nan memerintahkan Banser menggebuk massa tindakan di depan Kantor PBNU.

"Ya mangga itu kewenangan Banser alias Ansor secara organisasi dalam perihal ini sebagai banom NU sangat wajar dan apalagi kudu alias wajib memihak secara lembaga tapi tidak juga dengan gaya-gaya preman main gebak-gebuk aja," kata Sholihin kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sholihin menegaskan massa tindakan tetap bagian dari family besar NU. Bahkan, Sholihin pernah menjadi pengurus NU di Indramayu, Jawa Barat. Ia mengaku mendapat banyak ancaman usai menggelar tindakan di depan instansi PBNU beberapa waktu lalu. Meski demikian, Sholihin tak gentar.

"Saya tidak pernah bakal mundur sekalipun banyak teror dan ancaman. Saya sudah diancam mau dibacok oleh orang nan tidak kenal Wa ke saya," ujarnya.

Sholihin mengatakan dirinya pernah dididik dan dibesarkan di pesantren nan berada di Jombang, Jawa Timur, sehingga dia mempunyai jejak mental pejuang.

"Yang tidak kenal capek dan menyerah lantaran saya menyakini apa nan saya lakukan dalam garis nan betul ialah mempertegas jati diri NU sebagai organisasi keumatan dan kebangsaan bukan organisasi politik praktis sesuai Khittoh NU," tegasnya.

Ia menyatakan bakal terus mengkonsolidasi kekuatan-kekuatan komponen penduduk NU nan tetap sepaham dan seidologis untuk konsisten mengkritik Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf namalain Gus Yahya dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul untuk berada dalam garis keumatan dan kebangsaan.

"Kalau tetap tetap tidak ada perubahan sangat mungkin untuk mengadakan tindakan terus menerus sampai kembali Top Lider NU berada dalam situasi pengendalian organisasi nan tunduk dan alim kepada keputusan-keputusan Muktamar dan AD/ART organisasi NU," ungkap Sholihin.

Ancam bakal dibacok 

Lebih lanjut, Solihin mengklaim diancam bakal dibacok oleh orang tak dikenal usai menggelar tindakan di depan Kantor PBNU beberapa waktu lalu.

"Saya tidak pernah bakal mundur sekalipun banyak teror dan ancaman. Saya sudah diancam mau dibacok oleh orang nan tidak kenal WA ke saya," klaim Sholihin.

Sholihin mengatakan dirinya pernah dididik dan dibesarkan di pesantren nan berada di Jombang, Jawa Timur. Oleh lantaran itu, dia mempunyai jejak mental pejuang.

Ia menyatakan bakal menggelar tindakan secara terus menerus untuk mengkritik Gus Yahya dan Gus Ipul agar berada dalam garis keumatan dan kebangsaan.

"Kalau tetap tetap tidak ada perubahan sangat mungkin untuk mengadakan tindakan terus menerus sampai kembali Top Lider NU berada dalam situasi pengendalian organisasi nan tunduk dan alim kepada keputusan-keputusan Muktamar dan AD/ART organisasi NU," ungkap Sholihin.

Sebelumnya, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin namalain Gus Addin memerintahkan Banser untuk mengusir hingga menggebuk massa tindakan di depan Kantor PBNU.

Pernyataan itu disampaikan Gus Adin merespons golongan nan mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Santri Gus Dur menggelar demonstrasi di depan Kantor PBNU beberapa waktu lalu. Dalam tindakan itu, mereka mendesak Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf namalain Gus Yahya dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mundur dari jabatannya.

"Kalau tetap terjadi tindakan lagi di depan instansi PBNU, Banser enggak usah takut-takut, saya perintahkan untuk usir dan gebuk saja jika tidak mau pergi," kata Gus Addin dalam keterangannya, Minggu (4/8).

Ia mewanti-wanti agar demonstrasi nan digelar beberapa hari kalu itu menjadi tindakan terakhir. Menurutnya, semua pihak termasuk demonstran kudu menjaga marwah NU.

"Kemarin cukup nan terakhir, kita jaga Marwah NU. Ini adalah instansi kita semua. Dari sini kita dididik, dibesarkan hingga menjadi seperti ini," tegas Gus Addin.

Gus Adin menyebut Kantor PBNU sebagai gedung nan sakral menjadi tempat para ustadz berkhidmat. Oleh lantaran itu, kata dia, semua pihak kudu menjaga.

"Wajib kita jaga. Ansor Banser bakal siaga menunggu perintah ketua umum PBNU," ujarnya.

(lna/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional