ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Rabu, 18 Sep 2024 08:24 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak mengetahui mengenai program pensiun tambahan bagi karyawan.
"Presiden juga agak terkejut, 'siapa nan mengeluarkan ini'. Saya juga kaget. Jadi ada semacam, presiden bertanya, siapa nan mengeluarkan," kata Andi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/9) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Gani menegaskan kepada Jokowi bahwa pekerja menolak program pensiun tambahan tersebut
"Presiden langsung merespons, apa nan disarankan, dikoreksi kembali alias pending [tunda] dulu, sampai dibahas secara komprehensif," ujarnya.
Ia menyatakan Jokowi mau kebijakan nan dikeluarkan pada akhir masa jabatannya bisa membikin pekerja bahagia.
Pemerintah sebelumnya berencana menambah 'beban' bagi pekerja melalui pemotongan penghasilan untuk program pensiun tambahan. Padahal selama ini, sudah cukup banyak potongan nan kudu ditanggung pekerja.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan pemotongan penghasilan itu bakal diatur dalam peraturan pemerintah alias PP. Namun, potongan ini hanya bakal bertindak bagi pekerja nan mempunyai penghasilan dengan jumlah tertentu.
Saat ini, dia mengatakan pemerintah tetap menggodok patokan dan pemisah penghasilan pekerja nan bakal diwajibkan mengikuti program anyar tersebut.
(lna/kid)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.