CNN Indonesia
Kamis, 27 Jun 2024 23:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komisi I DPR Mayjen Purn TB Hasanuddin menawarkan kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mencari pelaku peretasan Pusat Data Nasional (PDN).
Dalam rapat kerja Komisi I DPR, Hasanuddin membujuk Kepala BSSN, Hinsa Siburian untuk berbincang empat mata menindaklanjuti tawarannya.
"Kalau ada orang nan bersedia mengejar, dan menemukan, kira-kira Bapak mau enggak mem-protect yang bersangkutan?" Ucap Hasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau Pak," jawab Hinsa.
"Oke. Nanti kita bicara empat mata".
Hasan semula mengonfirmasi kepada Hasan soal identitas pelaku peretasan PDN. Namun, Hinsa mengaku hingga saat ini belum mengetahui identitasnya.
BSSN, kata dia, baru menemukan indikasi-indikasi nan tetap kudu didalami dan diolah.
Hinsa mengaku juga telah mendapat tawaran dari 19 negara nan mempunyai kerja sama dengan Indonesia dalam keamanan nasional. Namun, dia belum bisa memberi persetujuan lantaran kejadian peretasan tersebut tetap didalami.
"Mereka menawarkan juga, dan tentunya lantaran ini tetap dalam proses forensik ini, kita tunggu dulu, nan hasil dari tim kita ini, baru kelak bisa kita koordinasikan gimana bentuknya kerja sama," katanya.
Menanggapi perihal itu, Hasan mengaku dirinya alias tim hanya bakal membantu BSSN. Hasan menilai negara tidak boleh kalah dengan peretas nan mungkin hanya satu orang alias kelompok.
"Saya kira ini kelak memperkuat tim bapak saja. Dan kita buktikan apakah anak ini, bisa alias tidak," kata Hasan.
"Pelaku ini kan hanya satu orang, dan mungkin satu golongan mini saja. Sementara kita ini berjejer. Pada jenderal, deputi, menteri, wakil menteri ya. Berjejer. Kalah kita. Negara kalah hanya oleh pelaku ransom itu. Dan kita kudu melawan jangan menyerah. Saya kira bisa kita ya," imbuhnya.
(thr/bmw)
[Gambas:Video CNN]