Apa Itu Perumahan Vertikal yang Ditawarkan Ridwan Kamil Untuk Warga Jakarta?

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta 2024 mengatakan penyelesaian masalah kekumuhan di Jakarta bakal menjadi prioritasnya jika terpilih dalam pemilihan gubernur alias Pilgub Jakarta. Untuk menyelesaikan masalah kekumuhan di Jakarta menurutnya bisa dilakukan melalui inovasi-inovasi arsitektural salah satunya dengan membangun perumahan. 

“Memang observasinya mengatakan salah satu karakter keberhasilan di Jakarta selain mengatasi kemacetan alias banjir,” kata Ridwan usai menyambangi kediaman mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta pada Kamis, 5 September 2024.

Salah satu inivasi arsitektural nan dimaksud oleh laki-laki nan berkawan disapa Kang Emil tersebut adalah permukiman vertikal.Meski begitu, dia bakal mencari langkah untuk menerapkan pembangunan tanpa penggusuran. 

“Kalau perumahan bisa vertikal seperti di Singapura, di Hong Kong, di mana-mana, itu kan menyelesaikan banyak sekali permasalahan," ujarnya.

Pengertian Hunian Vertikal 

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Hunian vertikal merupakan sebuah kediaman nan mempunyai corak dan susunan tegak lurus dari bawah ke atas dan membentuk garis tegak lurus dengan permukaan bumi, garis horizontal, maupun bagian datar. Jenis kediaman vertikal diantaranya adalah rumah susun, apartemen, kondominium dan lain-lain.

Melansir dari laman Jakarta Property Institut kediaman vertikal mempunyai sejumlah keleibihan diantaranya adalah lebih terjangkau dan irit biaya, kemudahan aksesbilitas, tanggung jawab pemeliharaan lebih rendah, serta akomodasi nan berkarakter komunal sehingga membangun hubungan sosial.

Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR,  Anita Firmanti dalam sebuah seminar pernah mengatakan bahwa pembangunan kediaman vertikal seperti rumah susun dan apartemen  akan mendorong  penggunaan tanah nan lebih efektif dan jumlah unit kediaman nan cukup banyak. Selain itu, dengan tinggal di kediaman vertikal di area perkotaan, generasi milenial dapat lebih mudah menjangkau area perkantoran nan menjadi letak kerjanya.

PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi mengatakan pembangunan perumahan vertikal tidak hanya untuk menghadirkan rumah nan layak tapi bakal memudahkan pegentasan masalah kesehatan seperti stunting, TBC, dan masalah kesehatan lainnya. Pembangunan kediaman vertikal juga bakal menjadikan Jakarta setara dengan kota-kota dunia lain. “Berarti kudu membenahi rumah warga, permukiman kumuh, dan sanitasi,” kata Heru Budi.

Heru Budi telah mengentaskan pembangunan kediaman vertikal KTV Palmerah dalam masa jabatannya. KTV Palmerah disebut juga “Rumah Barokah Palmerah” berada di area padat penduduk. Awalnya, lahan tersebut merupakan rumah tapak seluas 45 meter persegi nan dihuni oleh enam Kepala Keluarga (KK). 

Iklan

Warga nan dipindahkan ke kediaman vertikal setelahnya bakal mendapatkan kediaman permanen nan bakal disedikan sejumlah sembilan unit, dengan ukuran dan kualitas bentuk rumah nan layak, komplit beserta prasarana pendukungnya. Tersedia pula ruang terbuka nan juga dimanfaatkan untuk berkumpul dengan penduduk sekitar.

Jakarta Menjadi Provinsi Inisiasi Pembangunan Perumahan Vertikal di Indonesia

Jakarta menjadi salah satu provinsi nan membangun banyak kediaman vertikal. Bahkan telah ada suatu letak nan isinya gedung kediaman vertikal. Tempat tersebut dinamai Kampung Bayam. Kampung Susun Bayam diresmikan pada 12 Oktober 2022.

Dikutip dari Antara, berasas info Pergub Nomor 55 tahun 2018, tarif untuk rumah susun sewa dengan gedung blok maksimal lima lantai, untuk kategori terprogram tarifnya paling tinggi mencapai Rp372 ribu per bulan untuk jenis 30.

Sedangkan untuk jenis 36 tarif sewa paling tinggi mencapai Rp394 ribu per bulan untuk kategori terprogram.

Untuk tarif sewa bagi penduduk umum jenis 30 paling tinggi Rp635 ribu per bulan dan jenis 36 paling tinggi Rp765 ribu per bulan.

Setelah dibangun untuk penduduk terprogram pada awal Mei 2022. Perumahan Vertikal Kampung Bayam itu mempunyai tiga menara dengan empat lantai nan terdiri dari 138 unit hunian. Hunian vertikal rumah susun nan dibangun oleh pemerintah DKI Jakarta diperuntukkan bagi 123 Kepala Keluarga nan merupakan penduduk eks Kampung Bayam nan terdampak JIS.

Pilihan Editor: Kata Pramono-Rano Soal Program Anies dari Hunian Vertikal hingga DP 0 Rupiah

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis