Aplikasi Pencari Kerja Ungkap Alasan Hampir 10 juta Gen Z Menganggur

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik menyebut 9,89 juta masyarakat berumur 15-24 tahun nan dikenal sebagai Gen Z  masuk dalam golongan Not Employment, Education, or Training (NEET) namalain menganggur. Menurut Sales Director Indonesia Jobstreet by SEEK, Wisnu Dharmawan, sebetulnya kesempatan dalam pekerjaan antara kandidat dan pemberi kerja itu banyak. Namun, seringkali kualifikasi antara kandidat dan pemberi pekerjaan itu tidak sesuai.

“Jobstreet by Seek datang untuk memberikan better match (kecocokan), matching (kecocokan) nan lebih baik antara job opportunity yang ada dengan kandidat nan ada," ujar Wisnu saat membeberkan laporan terbaru Decoding Global Talent 2024: Mobility Trends di instansi Jobstreet by SEEK Indonesia, Jakarta, Selasa, 06 Juni 2024.

Wisnu menyarankan agar Gen Z memanfaatkan peluang-peluang dari aplikasi lowongan kerja tersebut. “Ratusan ribu pekerjaan nan tersedia melalui platform Jobstreet by Seek itu nan bisa dimanfaatkan para gen Z untuk mendapatkan pekerjaan,” ungkap Wisnu.

Jika pemanfaatan kesempatan pekerjaan tersebut bisa dioptimalkan, menurut Wisnu, tentunya dari pihak pemberi kerja pun bakal mudah mendapatkan kandidat nan sesuai dengan kualifikasi nan ditentukan.

Wisnu menegaskan dari nyaris 10 juta Gen Z nan menganggur, bukan kemampuannya tidak dibutuhkan perusahaan, melainkan mereka tidak menemukan pekerjaan nan sesuai dengan keahlian mereka. “Kurang match (cocok) itu artinya tidak ketemu, mereka nyari di sini (pekerjaan) padahal perusahaan juga mencari (kandidat pelamar kerja) di tempat lain dan enggak ketemu,” ujar Wisnu.

Iklan

Dia menyarankan para pelamar kerja nan menggunakan aplikasi lowongan kerja untuk menuliskan semua latar belakang dan pengalaman nan mereka punya dengan sesuai. Tujuannya, agar semua info terdeteksi AI pada aplikasi tersebut, sehingga memperbesar kesempatan mendapatkan pekerjaan. “Jadi di situ memang kudu ada kualifikasi atau experience (pengalaman). Jangan lupa untuk dituliskan pada profil alias CV,” kata Wisnu.

Wisnu menegaskan pentingnya menulis keahlian nan kandidat pencari kerja kuasai. Sembari tertawa ringan, Wisnu mengingatkan agar pelamar tidak mengarang alias mendusta dalam menuliskan pengalaman dan kemampuannya.

MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN (MAGANG)

Pilihan editor: Gaji Pekerja Bakal Dipotong Untuk Tapera, Anggota DPR Minta Gen Z Lebih Diperhatikan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis