Autopsi Korban Pesawat Jatuh BSD, Polisi Tunggu Persetujuan Keluarga

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Rumah Sakit Polri Kramat Jati mulai melakukan identifikasi terhadap ketiga jenazah korban pesawat jatuh di Lapangan Sun Burst, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Brigjen Pol Hariyanto mengatakan proses itu melangkah sembari menunggu persetujuan family untuk melakukan autopsi terhadap ketiga jenazah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah dimulai [proses identifikasi] jadi untuk pemeriksaan luar saja. Sambil menunggu persetujuan family apakah bakal dilakukan autopsi alias pemeriksaan dalam, itu koordinasi dari pada interogator kepada keluarga, ini nan kami tunggu," kata Hariyanto di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (19/5).

Hariyanto menjelaskan proses autopsi perlu jika hendak mengungkap penyebab kematian dari ketiga jenazah tersebut.

"Iya, jadi kalo identifikasi untuk mengidentifikasi. Tapi, kalo pemeriksaan itu untuk karena kematian pastinya apa, jadi jika pakai penyebab kematian pasti, kita kudu perlu pemeriksaan-pemeriksaan nan lain juga," jelas dia.

Di sisi lain, Hariyanto menjelaskan pihak Indonesia Flying Club (IFC) telah mendatangi pos Antemortem RS Polri. Ia menjelaskan kehadiran IFC untuk memberikan keterangan mengenai ciri-ciri ataupun busana nan dikenakan korban sebelum meninggal.

Ia menyebut keterangan dari pihak IFC itu untuk mencocokkan hasil post mortem nan diperoleh pihak RS Polri.

"Jadi untuk antemortem itu kan kita memerlukan data-data yg luar biasa banyaknya, jadi untuk kelak dicocokan dengan info data post mortem nan kita peroleh," tutur dia.

Sebelumnya, Basarnas Jakarta telah mengungkap identitas tiga orang korban tewas akibat pesawat jatuh ini.

"Personil On Board Pesawat Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Indonesia) nan jatuh di wilayah BSD Tangerang Selatan ialah Pulu Darmawan, Suanda dan Farid Ahmad," kata Humas Kantor SAR Jakarta Ramli Prasetyo.

Sebelumnya pesawat TecnamP2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Inonesia) jatuh di BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).

Polisi mengatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tetap mendalami dugaan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

"Masih dalam proses penyelidikan KNKT," kata Kapolres Kota Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso usai meninjau letak kejadian.

Saat jatuh, kata Ibnu, kondisi cuaca sedang hujan deras. Namun dia belum dapat memastikan apakah cuaca menjadi salah satu aspek penyebab pesawat jatuh.

Ibnu menyebut pesawat tersebut dalam penerbangan kembali ke landasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan dari Tanjung Lesung. Dia mengungkap bahwa pesawat sempat mengirim sinyal darurat.

[Gambas:Video CNN]

(mab/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional