Bandara IKN Belum Tentu Berstatus Komersial, Wakil Menteri Perhubungan: Tunggu Setahun-Dua Tahun

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, belum bisa memastikan status pelayanan Bandara Ibu Kota Nusantara alias Bandara IKN.  Sebelumnya, Bandara IKN nan semula dibangun untuk menjadi airport VVIP itu diusulkan menjadi airport komersial oleh Presiden ke-7 RI Jokowi sebelum lengser.

Artinya, jika Bandara IKN bakal dialihfungsikan menjadi airport komersial, perlu revisi Perpres Nomor 131 Tahun 2023. Sebab, dalam beleid itu disebutkan bahwa Bandara IKN dibangun sebagai airport VVIP namalain airport unik untuk mendukung IKN. Hanya saja, Suntana berujar, rencana revisi Perpres 131 belum dibahas.

“Kita lihat dulu, setahun-dua tahun. Nggak bisa langsung. Jangan sampai kita membikin patokan nan akhirnya menjadi useless, tidak dipedomani,” ujar Suntana saat ditemui usai aktivitas pelantikan lulusan Sekolah Kedinasan Kementerian Perhubungan di Monas, Jakarta, Kamis, 14 November 2024.

Suntana mengatakan pemerintah tetap menunggu perkembangan pembangunan nan hingga sekarang tetap berlangsung. Ia menjelaskan, setiap airport bakal melalui tahapan demi tahapan untuk bisa dipastikan status maupun jenis layanannya. 

"Bisa saja domestik, kelak berkembang jadi internasional. Nanti berkembang dari penumpang, (tapi) lantaran banyak peralatan masuk, bisa menjadi plus kargo, dan lain-lain,” kata Suntana.

Pada 8 November 2024, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut progres bangunan landasan pacu alias runway Bandara IKN sudah mencapai 70 persen. Direktur Jenderaal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra menargetkan proyek runaway sepanjang 3.300 meter ini bisa rampung pada Februari 2025.

Saat ini, Bandara Nusantara juga masuk daftar bandara-bandara di dunia. Sebab, Bandara Nusantara telah mengantongi kode Internasional Civil Aviation Organization (ICAO), ialah WALK. Artinya, Bandara IKN sudah masuk dalam daftar bandara-bandara di seluruh dunia. Berdasarkan info nan diakses Tempo melalui situs resmi Kementerian Perhubungan, disebutkan bahwa Bandara Interasional Nusantara beraksi untuk umum. 

Bandara Nusantara berada di bawah Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan dan lokasinya berada di titik koordinat 01° 09' 31" LS 116° 42' 29" BT. Bandara ini dapat didarati pesawat Boeing 737-800. Meski terdaftar internasional, Bandara Internasional Nusantara difungsikan untuk melayani penerbangan domestik.  Bandara nan sekarang berjulukan Bandara Internasional Nusantara itu juga belum menjadi airport komersial lantaran belum terdaftar dalam kode International Air Transport Association (IATA).

Tak Perlu Jadi Komersial

Pengamat penerbangan Alvin Lie menyarankan Presiden Prabowo Subianto tidak mengalihfungsikan Bandara IKN menjadi airport komersial. Sebelumnya, petunjuk pengalihfungsian Bandara IKN dari airport VVIP  menjadi airport komersial  disampaikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebelum lengser.

“Untuk penerbangan komersial kan sudah ada Bandara Sepinggan di Balikpapan,” kata Alvin kepada Tempo, Selasa, 12 November 2024. Selain itu, ada Bandara APT Pranoto Samarinda.

Menurut Alvin,  keberadaan dua airport tersebut tetap mempunyai daya dukung untuk memenuhi kebutuhan penerbangan komersial. Ia juga mengatakan, keberadaan Bandara Sepinggan dan Bandara APT Pranoto dengan Bandara IKN tidak bisa disamakan dengan Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta.

Alvin berujar, Bandara Halim nan dibangun sejak era Belanda memang difungsikan menjadi landasan TNI AU. Sedangkan airport sipilnya berada di Kemayoran, nan kemudian dipindah ke Soekarno Hatta. Namun, ketika Bandara Soekarno Hatta kelebihan beban, Bandara Halim digunakan untuk mengurangi beban tersebut.

Lagi pula, Alvin menuturkan, lantaran tujuan awal pembangunan Bandara IKN adalah untuk airport VVIP, gedung terminalnya pun didesain untuk airport VVIP. Desain ini, kata dia, berbeda dengan airport umum. “Kalau diubah menjadi airport umum, desainnya tidak memenuhi. Apalagi jika jumlah penumpang banyak,” kata Alvin.

Pilihan Editor: Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Bandara Komodo Kembali Dibuka per 14 November 2024

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis