TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan anggaran prasarana sejauh ini sudah terealisasikan 66,8 persen terhadap pagu. Total anggaran nan telah tersalurkan per 31 Oktober 2024 adalah sebesar Rp 282,9 triliun.
“APBN #UangKita mendukung penuh peningkatan daya saing melalui anggaran prasarana nan telah direalisasikan sebesar Rp 282,9 T hingga akhir Oktober 2024,” kata Sri Mulyani dalam unggahan berbareng Kementerian Keuangan lewat akun IG resmi keduanya, dikutip Ahad, 24 November 2024.
Adapun, alokasi anggaran infrastruktur adalah sebesar Rp 160,6 triliun melalui shopping kementerian/lembaga (K/L). Anggaran dijatahkan untuk beragam pembangunan dan preservasi jalan, jembatan, sarana air minum, rel kereta api, rumah susun, hingga akses internet.
Dari jumlah tersebut, biaya Transfer ke Daerah nan diberikan kepada pemerintah wilayah adalah sebesar Rp 72,8 triliun. Sri Mulyani mengatakan pemerintah menggunakan biaya itu untuk merekonstruksi 16.526 km jalan, membangun 30.583 km, dan merehabilitasi 1.962 km lainnya.
Sebanyak 54.789 sambungan rumah juga telah terhubung dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), menurut catatan Kemenkeu. Selain itu, 3.024,79 hektare jaringan irigasi ditargetkan bisa dibangun melalui alokasi biaya tersebut.
Termasuk dalam anggaran infrastruktur, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah telah direalisasikan pada 165.880 unit rumah.
Realisasi anggaran prasarana dibandingkan tahun lampau tercatat meningkat. Setelah sempat ambruk dari 2021 ke 2022, pertumbuhan realisasi tahun ini adalah sebesar 17,8 persen.
Berdasarkan info Kemenkeu, berikut rincian dari anggaran prasarana nan telah terealisasi.
Belanja K/L Rp 160,6 triliun
· Pembangunan dan preservasi jalan: Rp 37,1 triliun (progres 74,82 persen)
· Pembangunan dan preservasi jembatan: Rp 5,7 triliun (progres 80,57 persen)
· Penyelenggaraan SPAM: Rp 3,7 triliun (progres 73,78 persen)
· Pembangunan rumah susun: Rp 5,2 triliun (progres 70,25)
· Rel kereta api: Rp 1,4 triliun (progres 41,90 persen)
· Bandara: Rp 2,3 triliun (progres 73,75 persen)
· Pelabuhan laut: Rp 3,9 triliun (progres 73,97 persen)
· Konstruksi Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang: Rp 1,8 triliun (progres 92 persen)
· Operasional dan pemeliharaan base transceiver station (BTS) 4G: Rp 1,7 triliun pada 2.806 lokasi
· Akses internet: Rp 0,5 triliun untuk 11.604 lokasi
· Kapasitas satelit: Rp 1,2 triliun sebesar 22 gigabit per detik (Gbps)
· Palapa Ring: Rp 2,0 triliun untuk 43 unit
Transfer ke Daerah (TKD) Rp 72,8 triliun
· Jalan: Rp 5,16 triliun untuk rekonstruksi 16.526 km, pembangunan 30.583 km, dan rehabilitasi 1.962 km
· SPAM: Rp 17,5 triliun untuk 54.798 sambungan rumah (SR) dan jaringan irigasi nan ditargetkan 3.024,79 ha
Pembiayaan Rp 49,1 triliun
· Rp 13,7 triliun untuk pembiayaan 165.880 unit rumah dengan skema FLPP
· Penyertaan modal negara kepada PT HK Rp 18,6 triliun, mencakup penyelesaian Jalan Tol Trans-Sumatra tahap I dan tahap II ruas Kayu Agung-Palembang-Betung
· Pendanaan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp 7,5 triliun untuk Proyek Strategis Nasional (PSN)