Bantah Bullying dan Pengeroyokan, Binus Simprug Putar Video Perkelahian

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, memperlihatkan video perkelahian antarsiswa untuk membantah tudingan dugaan perundungan (bullying), pelecehan seksual hingga pengeroyokan nan dilaporkan oleh salah seorang siswa berinisial RE.

SMA Binus Simprug menggandeng Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) Otto Hasibuan sebagai kuasa hukum. Otto memimpin konvensi pers nan turut menampilkan video tersebut.

"Kami dengan berat hati memutar video ini," ujar Otto di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun sebenarnya kami tidak mau menunjukkan ini, tapi lantaran sudah sedemikian rupa pemberitaan seakan-akan Binus ini menelantarkan, membiarkan kejadian-kejadian ini terjadi kepada siswa-siswa, ini nan tidak boleh. Manajemen Binus bertanggung jawab," kata Otto.

Terdapat empat video nan terdiri dari dua video dari kamera pengawas alias CCTV di luar toilet pada tanggal 30 dan 31 Januari 2024, satu video CCTV di kantin pada 30 Januari 2024, dan satu video nan diperoleh dari handphone saksi nan tidak diungkap identitasnya.

Dalam video CCTV di kantin sekolah terlihat sejumlah orang termasuk pelapor. Ada ketegangan nan terjadi di mana pelapor dan satu siswa lainnya terlibat kontak bentuk ialah ada tarikan rambut nan dilakukan.

Sementara di video CCTV di luar toilet pada 30 Januari 2024, pelapor berbareng 17 siswa lainnya terlihat memasuki toilet. Tidak diketahui apa nan terjadi di sana. Namun, belasan orang tersebut keluar dari toilet beriringan dengan pelapor terlihat tetap tertawa.

Sementara itu, pada rekaman CCTV di luar toilet pada tanggal 31 Januari 2024, pelapor berbareng tiga belas siswa lainnya terlihat memasuki toilet. Ada jarak cukup lama saat mereka masuk dan keluar. Pelapor menjadi orang terakhir nan meninggalkan toilet.

Berdasarkan rekaman dari kamera handphone nan diperoleh pihak sekolah, terdapat perkelahian antara pelapor dengan salah seorang siswa nan bertubuh lebih pendek darinya. Perkelahian itu disaksikan oleh belasan siswa lain.

"Ternyata di sana itu nan terjadi adalah adanya istilahnya siswa ini sepakat untuk bertinju, berkelahi. Jadi, satu musuh satu berkelahi. Setelah itu selesai," kata Otto.

Pelapor RE telah melaporkan dugaan perundungan, pelecehan seksual dan pengeroyokan ke polisi. Terkini, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Nurma Dewi mengatakan pihaknya telah meningkatkan status laporan tersebut ke tahap penyidikan.

Kemarin, Jumat (13/9), mediasi antara pelapor dengan terlapor sudah dilakukan. Namun, mediasi tersebut belum mencapai kesepakatan damai.

"Hasil mediasi kemarin itu belum ada lantaran pihak pelapor katanya jika enggak salah sih terlapor ini orang tuanya mengusulkan permohonan maaf, namanya dilaporkan ya sudah minta maaf, tetapi si pelapor mengatakan bakal menyampaikan pada prinsipalnya alias kuasa hukumnya," kata Otto.

Polisi usut

Sementara itu polisi sudah meningkatkan status perkara dugaan perundungan (bully) terhadap siswa Binus School Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan berinisial RE (16) ke tahap penyidikan.

Dalam perkara ini, diduga korban mengalami kekerasan bentuk hingga pelecehan seksual. Total, ada empat orang nan dilaporkan ke pihak berwajib.

"Iya sudah naik penyidikan," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Jumat (13/9).

Nurma menerangkan kasus dugaan perundungan itu dinaikkan ke tahap investigasi setelah interogator menemukan ada unsur pidana dalam proses gelar perkara.

"Ya jika tindak pidana, jika lihat videonya jelas, ada," ucap dia.

Di sisi lain, Nurma menyebut saat ini juga tengah dilakukan proses mediasi antara pelapor dengan terlapor.

"Awalnya diundang lantaran kedua belah pihak begitu maunya. Ya sudah dijembatani (untuk proses mediasi)," tutur Nurma.

"Sekarang lagi ketemu tuh dia, mediasi terlapor sama pelapor di atas. Diundang sama kanitnya," imbuhnya.

(ryn/sur)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional