TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menemui Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani pada Rabu, 22 Mei 2024. Kedatangan ini dengan tujuan meminta penjelasan mengenai polemik pemeriksaan peralatan bawaan alias kiriman dari luar negeri. Pasalnya, kata Yeka perihal tersebut tengah ramai diperbincangkan dan menyita perhatian publik.
Pertemuan tersebut berjalan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai, Jakarta Timur. Dalam pertemuan itu, Yeka berambisi agar Bea Cukai dapat berbenah dengan adanya kritik dari masyarakat mengenai persoalan pemeriksaan peralatan kiriman alias bawaan dari luar negeri ini.
"Kami minta dapat menjadikan Ditjen Bea dan Cukai untuk berbenah. Sebab dalam konteks pengawasan jasa publik, masyarakat adalah salah satu unsur pengawas eksternal pelayanan publik," ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu.
Yeka mengatakan, ada lesson learned ialah memperbaiki jasa di Ditjen Bea dan Cukai. Ombudsman bakal menelaah lebih lanjut mengenai prosedur pemeriksaan peralatan terutama peralatan kiriman personal. "Selain itu, juga bakal mengevaluasi jenis pajak nan dibebankan, serta sistem dan prosedur pengenaan denda terhadap peralatan impor," kata dia.
Yeka berharap, komitmen perbaikan serta penyempurnaan jasa publik di lingkup kerja Ditjen Bea dan Cukai dapat memberikan akibat nyata. Mengingat ada banyak persoalan nan terjadi dalam perihal bea cukai belakangan ini.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah rapat berbareng wakilnya Suahasil Nazara, pejabat eselon I Kementerian Keuangan dan para ketua Ditjen Bea dan Cukai. Rapat nan digelar pada Senin, 13 Mei 2024 itu membahas Bea Cukai nan beberapa waktu belakangan ini mendapat sorotan dari publik.
"Kami membahas tindak lanjut dari beragam masukan nan diberikan masyarakat, khususnya beberapa minggu belakangan, serta perbaikan esensial dari lembaga Bea Cukai," tulis Sri Mulyani dalam unggahan IG @smindrawati pada Senin malam.
Dia berpesan kepada para ketua nan datang dalam rapat agar bisa memetakan akibat dari perubahan ekosistem dan dinamika perekonomian saat ini. Dia juga meminta para ketua Bea Cukai untuk terus memperkuat sinergitasnya.
Iklan
"Terus bangun sinergi nan makin kuat berbareng APH (aparat penegak hukum) dan K/L (kementerian/lembaga) lain untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat."
Dua hari setelahnya, Sri Mulyani juga melapor ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi ihwal perkara Bea Cukai nan ramai menjadi sorotan. Di Istana Negara, dia menyampaikan situasi nan dihadapi jejeran Bea Cukai di lapangan.
"Yang viral-viral dan penyebab dari sisi peraturan, dari sisi prosedur nan kudu diperbaiki, anak buah kami," kata Sri Mulyani pada 15 Mei 2024.
Dia juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi dan tantangan lain. Misalnya seperti volume aktivitas nan terus bertambah. "Kami bakal ambil langkah-langkah untuk terus memperbaikinya," tuturnya.
RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah nan Disorot Masyarakat