TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, berkomitmen untuk mendukung pengembangan pesawat N219 oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Ia menegaskan pentingnya pengembangan pesawat N219, termasuk peningkatan daya dukung produksi komponen (spareparts) dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi industri dirgantara terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Dirgantara mempunyai peran strategis sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung ketahanan nasional melalui pengembangan pesawat N219,” ucap Rachmat dalam keterangan resminya seperti dikutip, Jumat, 15 November 2024.
Rachmat menekankan bahwa pesawat N219 dapat menjadi solusi krusial untuk wilayah nan selama ini susah dijangkau, sehingga mendorong pembangunan ekonomi daerah. Sebab pesawat N219 memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasi di wilayah dengan karakter khusus, seperti elevasi tinggi, landasan pendek, dan kondisi cuaca nan susah diprediksi.
Kementerian PPN/Bappenas sendiri, kata Rachmat, bakal berkedudukan sebagai inisiator program percepatan dan enabler dalam pengembangan ekosistem dirgantara, serta penyusun rencana pengembangan. Sementara PTDI bakal bertindak sebagai developer pesawat N219. Sementara Kementerian Pertahanan memperkuat aspek keamanan dan operasional, serta memfasilitasi anggaran.
“Dengan support dan kerja sama dari beragam kementerian dan lembaga, kita berambisi industri pertahanan nasional dapat tumbuh lebih sehat, maju, dan mandiri. Industri ini mempunyai potensi besar untuk mendorong kemandirian bangsa sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Rachmat.
Sebelumnya Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, pesawat N219 sudah memasuki tahap serial produksi. Ia menyebut, perjanjian perdana nan sudah masuk dalam tahap pengerjaan adalah 6 unit pesawat N219 pesanan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Darat. Dari 6 unit itu, salah satunya adalah jenis N219 Amphibi.
PTDI sendiri menargetkan pada akhir 2026 sudah memasuki proses sertifikasi. Targetnya pada 2027 proses sertifikasi rampung dan produksi perdana N219 Amphibi diserahkan pada Kementerian Pertahanan. Pengembangan N219 Amphibi tersebut mendapat support pembiayaan dari Bappenas sebesar Rp 300 miliar.
Target pengembangan N219 ke depan mencakup penyelesaian prototipe dan sertifikasi Basic Amphibian Aircraft (N219 BAA) pada September 2026, dengan perolehan Airworthiness Type Certificate (ATC) untuk N219 BAA. Serta pengembangan penuh dan sertifikasi N219 Amphibi pada September 2027.
Ahmad Fikri ikut berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.