TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional alias Bappenas melibatkan Tim Kemenangan Nasional alias TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pembahasan teknis program makan siang gratis.
Kerja sama antara Bappenas dan TKN Prabowo-Gibran itu dibenarkan oleh Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo. Dia menyebut sudah ada komunikasi antara TKN Prabowo-Gibran dan Bappenas. "Iya sudah. Tapi detailnya silakan ditanyakan ke Bappenas," kata Drajad saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 10 Mei 2024, dikutip Senin, 13 Mei 2024.
Drajad enggan menjawab soal siapa saja nan diutus Prabowo untuk membahas makan siang gratis. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami mengatakan aspek teknis program makan siang cuma-cuma bakal memerlukan simulasi. Dia menyebut pembahasan simulasi itu bakal melibatkan TKN Prabowo-Gibran.
Amich menyampaikan, perencanaan program itu bakal masuk Rencana Kerja Pemerintah 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 nan tengah disusun Bappenas. "Kami bakal bekerja dengan tim Pak Prabowo untuk menyelaraskan visi-misi dengan arsip perencanaan RPJMN," tutur Amich, Selasa, 7 Mei 2024, sebagaimana nan tertuang dalam laporan Majalah Tempo jenis 13-19 Mei 2024.
Lebih lanjut, Amich mengatakan, program prioritas Prabowo seperti makan siang dan minum susu cuma-cuma bisa melangkah pada tahun pertama pemerintahannya. Bappenas, sambung Amich, mengkaji program tersebut dari sisi teknis, seperti sasaran penerima, gelombang pemberian, standar gizi, jenis pangan, dan organisasi pelaksana.
Dalam kajian tersebut, Amich menyampaikan, Bappenas menimbang beberapa skenario. Dia mencontohkan, gelombang pemberian makan siang dan susu bakal memperhatikan kesiapan biaya. Ada sejumlah opsi penyaluran, apakah tiga, empat, alias lima kali sepekan.
Iklan
Perhitungan kebijakan juga mempertimbangkan skenario sasaran, apakah diterapkan langsung ke semua jenjang sekolah alias bertahap. Menurut dia, Bappenas sedang menimbang opsi menjadikan siswa pendidikan usia awal dan sekolah dasar sasaran program ini.
Amich menyebut beban fiskal bakal berat andaikan program makan siang cuma-cuma kudu mencakup segenap siswa di semua jenjang pendidikan pada tahun pertama pemerintahan Prabowo. "Anak-anak golongan umur ini nan paling memerlukan asupan gizi," ujarnya.
Bappenas dalam kajian sebelumnya menyiapkan lima tahap program makan siang gratis. Pada tahun pertama, program ini hanya menyasar 5,62 juta siswa dengan anggaran Rp 18-44 triliun. Pada tahun kedua, targetnya naik menjadi 14,11 juta siswa dengan anggaran Rp 61-110 triliun. Pada tahun kelima, program tersebut mencakup 28,9 juta siswa dengan anggaran hingga Rp 226 triliun.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | CAESAR AKBAR | KHAIRUL ANAM