BMKG Prediksi Hujan Lebat Pemicu Banjir Bandang Sumbar Akan Berlanjut

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan intensitas sedang hingga lebat nan menyebabkan banjir bandang di Sumatera Barat masih bakal terjadi selama sepekan ke depan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan dari hasil analisa diperkirakan tetap bakal terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, pada Senin (13/5) hari ini.

Setelahnya, kata dia, pada Selasa (14/5) besok diperkirakan ada penurunan intensitas hujan menjadi ringan. Kemudian pada Rabu (15/5) hingga Jumat (17/5) diprediksi bakal kembali terjadi peningkatan curah hujan hingga Rabu (22/5) mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya kewaspadaan terhadap terjadinya banjir lahar hujan, juga Galodo alias banjir bandang serta longsor ini tetap bakal bersambung paling tidak hingga tanggal 17-22 Mei alias sepekan ke depan," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Dwikorita mengimbau warga nan berada di wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padangpanjang untuk mengelak alias menjauhi lereng-lereng bukit alias gunung nan rawan longsor.

Di sisi lain, Dwikorita menjelaskan dari hasil analisa BMKG per Senin (6/5) kemarin, terdeteksi pola sirkulasi siklonik di wilayah barat Aceh nan berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan secara intensif.

Kondisi itulah nan menurutnya menyebabkan banjir bandang, banjir lahar hujan dan longsor di Sumbar pada Sabtu (11/5) malam.

Sementara itu mengenai lahar Gunung Marapi, Dwikorita menjelaskan perihal itu berasal dari material erupsi Marapi beberapa waktu lampau nan tetap mengendap di lereng bagian atas gunung.

Material itu, kata dia, hanyut terbawa air hujan ke arah hilir hingga menerjang tiga kabupaten nan berada di sekitarnya.

 BMKG turut merekomendasikan kepada pemerintah wilayah setempat agar dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengendalikan cuaca ekstrem nan sedang terjadi.

"TMC dengan langkah menabur unsur NaCl alias garam ke langit menggunakan pesawat, merupakan salah satu langkah nan efektif untuk mengendalikan potensi cuaca ekstrem," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat jumlah korban meninggal bumi akibat musibah banjir bandang di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi 44 orang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar Fajar Sukma mengatakan jumlah tersebut berasas info hingga Senin (13/5) pukul 14.15 WIB.

"Total meninggal bumi 44 orang," kata Fajar saat dikonfirmasi.

Rinciannya, 19 orang dilaporkan meninggal bumi di Kabupaten Tanah Datar, 19 orang di Kabupaten Agam, dua orang di Kota Padang Panjang, satu orang di Kota Padang dan tiga orang di Kabupaten Padang Pariaman.

Selain itu, BPBD Provinsi Sumbar juga mencatat ada sebanyak 15 orang nan tetap dilaporkan lenyap dan dalam proses pencarian.

"Korban lenyap total 15 orang," ucap Fajar.

(tfq/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional