Bos BUMN Jasa Logistik Varuna Tirta Mengaku Belum Pernah Diajak Bahas Isu Pembubaran

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) alias VTP, Adi Nugroho buka bunyi perihal rumor pembubaran perusahaan pelat merah di bagian jasa logistik tersebut. Dia mengaku, manajemen belum pernah diajak duduk untuk membahas rumor pembubaran VTP. Adi menyampaikan perihal itu dalam rapat dengar pendapat berbareng Komisi XI DPR RI ketika membahas rencana pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) nontunai dari Barang Milik Negara (BMN) bagi VTP. 

"Memang PMN untuk Varuna Tirta Prakasya pada saat ini dibarengi dengan rumor pembubaran. Kami dari manajemen belum pernah diminta alias diajak berbincang terkaitan dengan ini," kata Adi di Senayan pada Selasa, 2 Juli 2024, dikutip dari siaran langsung TV Parlemen.

Bahkan, kata Adi, beberapa waktu lampau mereka tetap menyusun rencana jangka panjang perusahaan (RJPP). "Selama lima tahun ke depan, kami tetap optimistis kami bakal bertumbuh. Mudah-mudahan PMN ini menjadi titik kembali VTP. nan tadinya mungkin ada rumor mau penutupan, justru bakal menjadi langkah maju ke depannya."

Adi berharap, usulan pemberian PMN tersebut dapat mendukung keberlanjutan perseroan. Dia juga memaparkan pertimbangan keahlian VTP selama lima tahun terakhir. "Terutama dari laporan rugi laba, memang dari tahun 2019 sampai 2022 posisinya negatif. Tapi di 2023 kemarin, kami sudah positif. Walaupun memang secara nilainya belum besar, tapi mudah-mudahan ke depannya ini bisa lebih bagus lagi," kata dia.

Pada 2019, VTP mencatatkan untung rugi Rp 2,61 miliar. Kemudian pada 2020 tercatat untung rugi Rp 39,64 miliar dan Rp 28,79 pada 2021. Sementara pada tahun 2020, untung rugi VTP sebesar Rp 45,83 miliar. Laba rugi perseroan pada 2023 sebelum diaudit sebesar Rp 1,96 miliar. 

Iklan

Sebelumnya, Direktur PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, menyebut ada enam perusahaan BUMN nan terancam ditutup. "Yang potensi operasi minimum itu sebetulnya more than likely itu bakal kita setop, apakah kelak melalui likuidasi alias lewat pembubaran BUMN. Sebetulnya ujungnya ke sana," katanya dalam rapat dengar pendapat berbareng Komisi IV DPR RI pada Senin, 24 Juni 2024.

Enam perusahan nan berisiko ditutup antara lain PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Semen Kupang.

Pilihan editor: Ada Enam Perusahaan BUMN nan Terancam Bakal Ditutup, Apa Saja?

ANNISA FEBIOLA | NANDITO PUTRA

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis