BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen secara tahunan pada triwulan I-2024. Pada triwulan I-2024, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.112,9 triliun. “Ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 jika dibandingkan dengan triwulan I-2023 tumbuh sebesar 5,11 persen," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 nan tercatat 5,11 persen secara tahunan menjadi nan tertinggi sejak tahun 2015. “Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2024 merupakan tertinggi sejak tahun 2015. Sebelumnya di Q1-2014 sempat tumbuh 5,12 persen,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konvensi pers di Jakarta, Senin.

Amalia mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun ini menunjukkan pertumbuhan nan cukup solid sebesar 5,11 persen, namun terkontraksi sebesar 0,83 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Dari segi besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.112,9 triliun. Secara sektoral, lanjutnya, penyumbang utama ekonomi triwulan I-2024 dari sisi produksi berasal dari industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian.

Kelima sektor tersebut menyumbang pertumbuhan ekonomi secara positif dengan total kontribusi mencapai 63,61 persen persen terhadap PDB. Industri pengolahan tercatat sebagai sumber pertumbuhan terbesar sebesar 0,86 persen, diikuti oleh bangunan (0,73 persen), pertambangan dan penggalian (0,68 persen), serta perdagangan (0,6 persen). “Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas produksi nan tetap kuat untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri,” ujar Amalia.

Kemudian dari sisi pengeluaran, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 berasal dari Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Ia merinci, konsumsi rumah tangga dan PMTB memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB masing-masing sebesar 54,93 persen dan 29,31 persen.

Iklan

Lebih lanjut, Amalia merinci, secara spasial pertumbuhan ekonomi tetap terjadi di seluruh wilayah meskipun dengan laju nan berbeda. Pulau Jawa tercatat tumbuh 4,84 persen yoy pada kuartal I-2024. Diikuti dengan Pulau Sumatera (4,24 persen), Kalimantan (6,17 persen), Sulawesi (6,35 persen), Bali dan Nusra (5,07 persen), serta Maluku dan Papua dengan pertumbuhan tertinggi (12,15 persen).

Pulau Jawa tetap mempunyai porsi kontribusi terhadap PDB paling besar, ialah 57,7 persen yoy, diikuti Pulau Sumatera nan tercatat sebesar 21,85 persen yoy.

Amalia menjelaskan bahwa Provinsi Papua mencetak pertumbuhan ekonomi paling tinggi sebesar 9,35 persen yoy, sedangkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebagai wilayah dengan pertumbuhan ekonomi paling rendah sebesar 0,02 persen yoy. “Secara spasial, tiga golongan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku dan Papua, Sulawesi dan Kalimantan. Pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut utamanya didorong oleh aktivitas pertambangan di industri logam dan pembangunan IKN," tutupnya.

Pilihan editor: BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis