BRI Bantu Permodalan Petani Rumput Laut

INFO BISNIS – Dusun Semaya, Desa Suana, Nusa Penida, Bali, membentuk golongan petani rumput laut. Untuk meningkatkan kapabilitas produksi sebagian besar petani rumput laut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI telah memberikan support permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Para petani juga diberikan edukasi dan kemudahan dalam transaksi finansial melalui BRImo.

“Terima kasih kepada BRI nan selama ini telah memberi support pemberdayaan sarana pendukung produksi seperti jaring dan tali sehingga sangat membantu golongan meningkatkan kapabilitas produksi rumput laut,” kata Anggota Klaster, I Wayan Sugarta, beberapa waktu lalu. Kelompok Tani nan diikuti Sugarta mendapat support dari Program BRI, Klasterku Hidupku.

Berbicara permodalan dari BRI, menurut dia sangat luar biasa. “Terus terang lantaran saya mengawali melakukan satu upaya itu memang dibantu oleh BRI, mangkanya saya sering bilang BRI itu orangtua kedua saya untuk membantu segala upaya saya,” ujar dia.

I Wayan Sugarta pun mengapresiasi aplikasi BRImo nan dapat mempermudahnya dalam perihal bertransaksi. “Kalau transaksi jual beli kita memakai BRImo,” ucap dia. Menurut Sugarta, baik untuk transkasi melalui pabrik maupun untuk kebutuhan eksportir dirinya cukup mentransfer via BRImo.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada golongan upaya nan terbentuk berasas kesamaan upaya dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan upaya para anggotanya.

Hingga akhir Agustus 2024 tercatat BRI telah mempunyai 32.449 klaster upaya nan tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI juga telah menyelenggarakan lebih dari 2 ribu training dalam program Klasterku Hidupku tersebut.

Program Klasterku Hidupku menjadi salah satu corak strategi nan mengutamakan pada pemberdayaan."Secara umum, strategi upaya mikro BRI di 2024 bakal konsentrasi pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank nan berkomitmen kepada pelaku UMKM telah mempunyai kerangka pemberdayaan nan dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ujar Supari. (*)