BSI Gandeng Jamkrida Jakarta Perluas Layanan Bank Garansi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bekerja sama dengan Unit Usaha Syariah PT Penjaminan Kredit Daerah Jakarta (Jamkrida Jakarta) guna memperluas jasa bank garansi. Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama oleh SVP International and Financial Institution Group BSI Anna Kristanty dan Direktur Utama Jamkrida Jakarta Agus Supriadi di Jakarta, Rabu, 25 September 2024.

"Kerja sama ini dapat menjadi solusi semua pihak, tidak hanya BSI dan Jamkrida Jakarta, juga masyarakat khususnya kontraktor nan memerlukan jasa bank agunan berjanji syariah dengan nominal potensi lebih dari Rp500 miliar pada proyek-proyek pemerintah," kata Anna.

Selain itu, kerja sama tersebut dapat membantu travel haji dan umrah di Tanah Air nan jumlah totalnya lebih dari 2.000 perusahaan. Menurut Anna, perusahaan travel haji dan umrah memerlukan jasa Bank Garansi dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.

Layanan bank agunan adalah agunan pembayaran dari bank nan diberikan kepada pihak penerima agunan (beneficiary) andaikan pihak nan dijamin (applicant ) tidak dapat memenuhi tanggungjawab alias cidera janji (wanprestasi).

 Layanan bank agunan bakal memenuhi beragam macam kebutuhan, seperti bank agunan penawaran, duit muka, pelaksanaan, pemeliharaan, penyelenggaraan penyelenggaraan haji unik dan umrah, dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Di sisi lain, juga dapat memberikan rasa kondusif bagi pemberi kerja atas proyek nan dijalankan.

Iklan

Dalam kesempatan nan sama, Direktur Utama Jamkrida Jakarta Agus Supriadi mengatakan kerja sama itu menjadi pintu sinergi dalam mendukung pemerintah untuk menjamin terlaksananya proyek-proyek strategis pemerintah melalui produk bank agunan nan berdasarkan prinsip syariah. “Kami berambisi kerja sama ini mempercepat proses upaya pengguna dengan kondusif dan prudent serta dapat mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat secara umum,” ujarnya.

Pilihan editor: Apa Manfaat Pasir Laut nan Diusulkan Petinggi Gerindra agar Ekspornya Ditunda?