Budi Gunawan menyatakan tidak ada toleransi bagi tindakan gambling online.
14 November 2024 | 15.44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan mengimbau masyarakat untuk menghormati proses polisi dalam memeriksa kasus judi online, termasuk nan menyeret nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. Ia menyatakan tidak ada toleransi bagi tindakan para tersangka gambling online.
“Kita hormati apa nan dilakukan oleh Polri, nan sedang bekerja keras untuk terus mengungkap kasus-kasus gambling online juga proses norma sampai tuntas,” kata Budi Gunawan saat ditemui di instansi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur pada Kamis, 14 November 2024.
Ia menyerahkan semua perihal teknis kepada Kapolri Listyo Sigit, dan mengimbau masyarakat juga menghormati upaya maupun pembelaan norma dari para tersangka. Namun, dia menyatakan tidak ada toleransi bagi tindakan para tersangka dan semuanya bakal diusut atas perintah Presiden Prabowo Subianto.
“Semuanya tidak ada toleransi, dan kami meyakini itu lantaran sudah perintah Pak Presiden dan semuanya bakal diproses,” ujarnya.
Pernyataan tersebut dia tegaskan meski kasus gambling online berpotensi melibatkan rekan sekabinetnya, Budi Arie, nan sekarang menjabat menteri koperasi. Ia menekankan bahwa proses norma belum mengarah pada menjadikan Budi Arie sebagai tersangka. “Ya, kan, belum ada arah ke sana secara terbuka nan disampaikan oleh Polri. Kita tunggu saja seperti apa,” tuturnya.
Nama Budi Arie akhir-akhir ini menjadi sorotan lantaran mantan anak buahnya di Kominfo menjadi tersangka gambling online.
Budi Arie disebut dekat dengan salah satu tersangka mafia gambling online berinisial T. Namun dia menyebut T adalah orang dekat eks Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia mengatakan T adalah orang nan merekomendasikan Adhi Kismanto (AK) kepada dirinya. AK adalah tersangka lain nan ditangkap kepolisian.
Polda Metro Jaya sekarang telah menetapkan 18 orang sebagai tersangka dalam kasus jasa mengamankan gambling online. Dari 18 orang itu, sepuluh di antaranya merupakan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Para tersangka sebenarnya bekerja memblokir laman gambling online agar tidak bisa diakses oleh masyarakat di Indonesia. Namun, menurut keterangan polisi, mereka justru menjaganya dan meminta penghasilan dari pemilik situs.
Para tersangka ini mengaku memblokir laman gambling online setiap dua pekan sekali. Apabila dalam dua minggu pemilik laman tidak menyetor duit kepada AK, maka lamannya bakal diblokir.
Komplotan ini menetapkan tarif Rp 8,5 juta per situs sebagai jasa pengamanan agar tidak diblokir.
Sebelumnya, Budi Gunawan tidak mau banyak berkomentar tentang ini dan telah menyerahkan teknis penanganan kasus kepada Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Ia sudah membentuk Desk Judi Online nan dipimpin oleh Listyo Sigit.
“Jalan (proses norma tetap kudu dilanjutkan). Iya (siapa pun). Sepanjang buktinya memang memenuhi,” kata Budi Gunawan ditemui usai Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Ahad, 10 November 2024.
Eka Yudha Saputra, Dede Leni Mardianti, dan Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
PODCAST REKOMENDASI TEMPO
- Podcast Terkait
- Podcast Terbaru