TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengundurkan diri dari jabatannya lantaran serangan peretas terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
“Sebagai tanggung jawab moral, lantaran saya adalah Dirjen teknis nan menangani perihal ini,” katanya di Kantor Kementerian Kominfo, Kamis, 4 Juli 2024.
Semuel mengatakan telah mengusulkan pengunduran diri sejak 1 Juli 2024 secara lisan, sementara suratnya diserahkan kemarin kepada Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi. “Ini kan saya mundur, pasti ada penggantinya (yang mengawal kasus peretasan),” ujarnya.
Ia juga menuturkan, serangan peretasan Ransomware oleh Lockbit 0.3 merupakan tanggungjawabnya, sebagai Dirjen pengampu proses transformasi pemerintahan. Menurut dia, persoalan serangan siber itu harusnya bisa selesai di pihaknya.
“Ini adalah masalah nan harusnya saya tangani dengan baik. Itu argumen utamanya. Saya minta maaf andaikan ada kesalahan dan perkataan saya nan kurang berkenan,” ujar Semuel.
Sementara petisi mendesak Budi Arie mundur mulai dipublikasikan sejak Rabu, 26 Juni 2024 di change.org oleh SAFEnet. Hingga Kamis sore, 27 Juni 2024, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 2.841 partisipan.
Iklan
Selain Budi Arie, SAFEnet juga mengalamatkan petisi itu kepada Presiden Joko Widodo namalain Jokowi selaku pihak pengambil kebijakan.
"Pak Menteri, cukuplah semua kelalaian ini. Jangan jadikan info pribadi kami sebagai tumbal ketidakmampuan Anda. Mundurlah!" tulis SAFEnet dalam petisinya.
Melansir laman petisi nan dibuat SAFEnet lewat change.org, argumen pentingnya petisi ini lantaran tidak ada penjelasan situasi nan jelas kepada publik tentang apa nan sedang terjadi.
Pilihan Editor: Penjelasan Dirut Garuda Indonesia atas Sengkarut dengan Serikat Pekerja